Mohon tunggu...
harry budiyanto
harry budiyanto Mohon Tunggu... -

Pengamat apa saja yang lagi "hot" dan menarik. Belajar menulis untuk mengasah otak dan nurani.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pelacur Sebagai Spion atau Spion Sebagai Pelacur?

26 Desember 2009   18:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:45 2104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="alignleft" width="193" caption="Mata Hari sumber: googling"][/caption] Dalam KBBI alias Kamus Besar Bahasa Indonesia, pelacur memiliki arti wanita tuna susila. Wanita yang menjual dirinya. Pada dasarnya, seorang lelaki normal ditakdirkan mempunyai ketertarikan dengan wanita. Tak ada seorang lelaki pun yang mampu menahan godaan wanita. Bahkan seorang Nabi Yusuf pun digambarkan tidak tahan dengan godaan dari Siti Zulaikha tanpa campur tangan Allah SWT. Kondisi inilah yang banyak digunakan dunia intelijen untuk mempergunakan wanita (pelacur) sebagai agen untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Atau sebaliknya, seorang agen wanita, demi kepentingan tugas, harus menjalankan profesi sebagai pelacur. Dalam otobiografi Bung Karno yang ditulis Cindy Adams, Bung Karno mengisahkan bagaimana ia mendirikan PNI lantas merekrut para pelacur menjadi anggotanya. Tak urung, tercatat 670 pelacur berbondong-bondong menjadi anggota PNI. Menurut Bung Karno, tidak ada orang yang mampu menggali informasi dari tangan musuh lebih baik daripada para pelacur tersebut. Meskipun ditentang oleh Ali Sastroamidjojo, 670 pelacur Kota Paris van Java tersebut terbukti mampu menjadi mata dan telinga bagi Bung Karno. Konon, dalam kunjungannya ke Moscow pada 1960, sebagai kunjungan balasan kunjungan Presiden Nikita Khruschev ke Jakarta, Bung Karno dijebak oleh KGB . KGB menyediakan kamar khusus untuk Soekarno di Moskow. Soekarno ditemani oleh seorang wanita super cantik dan super seksi yang boleh digaulinya di tempat tidur. Wanita itu adalah seorang pelacur kelas tinggi yang khusus untuk melayani tamu negara, direkrut sebagai agen rahasia oleh departemen pelacuran dalam organisasi KGB. Dari balik kaca atau cermin, terpasang kamera film yang merekam hubungan badan antara Presiden Soekarno dengan seorang pelacur (agen KGB). Presiden Soekarno diajak bersama-sama untuk menonton film tersebut. Agen KGB itu memberitahukan bahwa semua ini sudah diatur. Mereka memiliki ribuan pelacur yang terlatih. Rekaman ini bisa diedarkan dan diputar di depan bangsa Indonesia agar Presiden Soekarno jatuh martabatnya. Tapi kalau bendera komunisme dan ajaran Marxisme terus berkibar dan berkembang di Indonesia, rekaman tersebut akan dumusnahkan. Mereka punya beberapa copy dan siap diedarkan di bagian dunia manapun. (NB. Pendapat lain menyatakan bahwa informasi ini merupakan "black campaign" dari lawan politik Presiden Soekarno) Sejarah dunia pun mencatat peran pelacur sebagai spion atau spion sebagai pelacur untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan. Beberapa perempuan yang cukup menonjol sebagai intel antara lain adalah Mata Hari, Katrina Leung, Tokyo Rose, Josephine Baker, dan Dame Stella Remington. Mata Hari dikenal sebagai intelijen perempuan yang seksi dan legendaris. Ia memulai pekerjaan sebagai penari eksotis di Museum Guimet, pada 13 Maret 1905. Mata Hari mengenal dunia intelijen sejak 23 Mei 1914, ketika tampil di hall musik Jerman. Karl Kramer, intelijen asal Jerman, menawarinya untuk memata-matai Prancis dengan bayaran 20.000 franc. Petualangannya sebagai mata-mata Jerman dimulai dan dia beralih dari satu ranjang ke ranjang lainnya bersama para elite politik dan militer Inggris dan Perancis. Kapten Georges Ladoux dari kontraspionase Perancis, berusaha merekrut Mata Hari sebagai agen Perancis. Dengan iming-iming uang, Mata Hari bersedia dikirim ke Jerman dan berpacaran dengan Mayor Arnold Kalle dari dinas intelijen Jerman. Dari Kalle, Mata Hari banyak mendapat informasi yang diteruskannya ke Ladoux. Kisah hidup Mata Hari berakhir pada 15 Oktober 1917 ketika diketahui sebagai agen ganda yang bekerja untuk Jerman dan Perancis. Dia meninggal di depan regu tembak. Pengadilan Prancis menjatuhkan vonis mati kepadanya, dengan tuduhan melakukan kegiatan mata-mata untuk kepentingan musuh negara. [caption id="" align="alignleft" width="80" caption="Katrina Leung"]

[/caption] Katrina Leung alias Man Ying Chan alias Luo Shou Zhan dengan wajah oriental plus pengetahuan yang luas mampu menyihir para agen FBI. Leung mampu memperdaya dan menjalin hubungan asmara dengan agen FBI seperti Bill Cleveland dan James J Smith. Setiap kencan, Leung mengaduk-aduk isi tas agen FBI tersebut. Leung mampu mendapatkan dokumen tentang komunikasi elektronik FBI, direktori telepon agen FBI dan direktori atase hukum FBI di seluruh dunia. Leung mendapat imbalan sebesar 100.000 dollar AS. Leung merupakan spion Cina yang berhasil menyusup masuk ke Gedung Putih. Bagaimana dengan perang spion wanita di Indonesia pada periode sekarang? Pada pembahasan di atas terbukti bahwa dunia Intelijen sangat berhubungan erat dengan dunia seks. Konon banyak agen BIN juga menggunakan kesempatan ini. BIN banyak melatih agen-agen wanita untuk menjadi spion atau merekrut pelacur sebagai spion. Para pengusaha hitam juga banyak memanfaatkan jasa pelacur untuk kepentingan bisnisnya. Konon sudah banyak pejabat yang terjebak dalam permainan tingkat tinggi ini. Terbongkarnya kasus anggota DPR dengan "selingkuhannya" bisa jadi merupakan salah satu buktinya. Wallahu 'alam Bish- Shawabi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun