Mohon tunggu...
Harry Anjani
Harry Anjani Mohon Tunggu... Model - Stylist

Banyak bergaya setiap hari. Hari-hari penuh gaya~

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Baru Gajian, tetapi Hujan Sedang Deras-derasnya

3 Februari 2024   05:31 Diperbarui: 3 Februari 2024   05:34 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Hujan-hujan tanpa kegiatan. (Sumber: Pixabay/Olya Adamovich

Tak ada yang lebih membanggakan dari diri ini karena bisa melewati bulan Januari yang terasa begitu panjang sampai akhirnya gajian.

Namun, lucunya, turunnya gaji berbarengan dengan turunnya hujan.

Apa kaitannya? Apa Lucunya?

Ya, seperti orang-orang pada umumnya: membuka ecommerce adalah kebiasaan ketika tidak ada kegiatan yang penting-penting kali dilakukan.

Lihat ini-itu, ada barang lucu, lalu masukin keranjang tanpa tahu kapan akan dikeluarkan.

Tidak ada kegiatan lagi, buka ecoomerce lagi, lihat ini-itu lagi, ada barang lucu yang ditemukan lagi, lalu dimasukannya lagi ke keranjang tanpa tahu kapan dikeluarkannya.

Hal-hal seperti itu pada akhirnya jadi kebiasaan karena kita tahu tidak ada uang lebih untuk dibelajakan dan gajian masih lama.

Sekarang, giliran sudah gajian, rasanya berat kali melepaskan satu demi satu barang yang ada di keranjang. Ternyata kalau dipikir-pikir tidak butuh-butuh kali, ah.

Lapar mata yang mendorong hasrat sekadar kepingin hal-hal baru yang ternyata tidak terlalu perlu.

Itulah kita, eh, paling tidak diri ini dengan segala kekurangan yang ada.

Sekarang sudah gajian. Ada uangnya, walau memang ada yang sudah lebih dulu masuk kantong-kantong kebutuhan bulanan, tetapi justu sekarang juga hujan sedang deras-derasnya.

Apa yang bisa dilakukan manusia saat hujan? Banyak, tetapi tidak adalah pilihan terbaik yang bisa dikerjakan, kan?

Kebiasaan ini terus saja berputar dari satu bulan ke bulan lainnya. Begitu sampai nanti kita dipertemukan dengan tahun yang baru, tetapi masalah yang hampir-hampir mirip itu.

Kalau ditelaah secara sadar, kadang hidup sederhana bisa juga tanpa terencana. Karena memang keadaan yang memaksa kita untuk begitu selamanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun