Mohon tunggu...
Harry Rahmadi
Harry Rahmadi Mohon Tunggu... -

Panggil aku Harry, aku sangat senang dengan hewan yg namanya anjing..karena aku bisa belajar banyak tentang makna "kesetiaan" lewat ciptaan Tuhan yang namanya "Anjing".

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Untuk apa Manusia diciptakan?

18 September 2010   06:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:09 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Harry adalah orang yang suka mengamat-amati keadaan di sekitarnya, dan dia melihat ada begitu banyak penderitaan yang dialami manusia. Berbagai macam penyakit yang tidak kunjung sembuh, bencana alam dimana-mana, peperangan, kemiskinan, kelaparan dan lain sebagainya. Kemudian dia mulai mengeluh dan berkata dalam hatinya "Dimanakah Tuhan?" Apa saja yg DIA kerjakan, ketika banyak penderitaan dan kemiskinan dimana-mana? Mengapa Tuhan tidak melakukan sesuatu untuk menolong orang2 yg sengsara dan menderita ini?
Sayup-sayup Harry mendengar suara Tuhan berkata "Aku telah menciptakan engkau."

Cerita di atas mengingatkan saya pada kondisi yg ada di Indonesia saat ini, begitu banyak orang miskin, anak-anak yg ditelantarkan, bahkan pernah ada peristiwa seorang Ibu yg sedang hamil 7 bulan meninggal bersama seorang anaknya yg berusia 3 tahun di rumah petak kontrakannya, sementara saat itu suaminya sedang bekerja sbg tukang becak dan 2 anak lainnya yg masih balita dirawat di salah satu rumah sakit. Penyebab si Ibu dan anaknya meninggal serta 2 anaknya dirawat di RS adalah mereka "kelaparan"! Mereka tidak makan berhari-hari. Itulah penyebabnya.

Ini seharusnya tidak perlu terjadi, bahkan tidak boleh terjadi di negeri kita yg sangat kaya dan subur bahkan sebagai bangsa yg religius. Berbagai tanggapan dan pendapat yg bernada keras datang dari berbagai lapisan masyarakat dalam menyikapi hal tersebut. Mulailah terjadi saling menyalahkan, masyarakat menyalahkan pemerintah, begitu juga yg terjadi diantara pejabat mulai dari daerah sampai pusat. Semua saling menyalahkan dan menganggap bahwa dirinya yg paling benar dan tidak bisa disalahkan.

Peristiwa Ibu dan anak2nya tersebut bukan terjadi di Afrika, Ethiopia, Kenya atau Palestina, tapi di negeri kita sendiri, Indonesia. Setidaknya mereka ada di sekitar kita!

Perkataan Tuhan "Aku telah menciptakan engkau", menjadi sebuah tamparan di wajah kita semua. Masihkah saya dan anda bertanya kepada Tuhan, saling menyalahkan satu dgn yg lain, bahkan menyalahkan Tuhan?
Apakah kita semua sadar akan maksud Tuhan menciptakan kita? Kita diciptakan bukan untuk menghakimi atau mengutuki sesama atau dunia ini, melainkan menjadi perpanjangan tangan Tuhan untuk membawa kehidupan orang-orang di sekeliling kita bahkan dunia ini kepada kehidupan yg lebih baik.

Disinilah peran kita sebagai ciptaan Tuhan untuk lebih peduli dengan orang lain, membantu/menolong orang-orang di sekeliling kita yg berkekurangan, yg menderita, yg butuh pertolongan.
Apakah saat ini kita sudah menyadari dan memahami maksud "Aku telah menciptakan Engkau?"
Semoga.

Roma 15:1-2
(1) Kita yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari keuntungan sendiri. (2) setiap orang diantara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya.

Peace,

Harry

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun