Waktu ini telah berubah
Siang yang semakin panas
Dan malam yang semakin dingin
Katakan, wahai bumi pertiwi
Masihkah kau memeluk ku?
Peluk lah aku lebih mesra lagi
Agar aku bisa merasakan hangat nya mentari mu
Dan lembut nya tanah mu
Betapa aku ingin merasakan hangat nya bumi pertiwi
Dan membalas pelukan nya
Di tengah air tenang yang menipu
Di antara gelombang yang menyapu segala nya
Bumiputera perlahan melupakan mu
Bumiputera telah buta, dan kehilangan tongkat nya
Bumiputera telah mengkhanati mu
Aku selalu ingin berdiri untuk mu, walau sendiri
Tetapi aku tetap bersama mu
Aku telah muak dengan segala kemunafikan
Aku lelah melihat mereka yang mengadu tanduk
Aku hanya ingin tempat untuk kembali
Hai Bumi Pertiwi
Masihkah kau disini?
Aku disini, menatap mu yang tengah sekarat
Tanpa bisa mengangkat mu dengan tubuh ku yang lemah ini
Masa depan ku adalah masa depan mu
Sampai kapan pun itu, jangan pernah lepaskan pelukan mu
Wahai bumi pertiwi.
Puisi karya Harry Wijaya
2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H