Tak bisa kita lupa
Kecuali yang melupakan
Tak bisa kita tahu
Kalau tak mencari tahu
Tak bisa dan tak akan pernah bisa kita sadar
Kalau tak pernah menyadari
Apa yang jadi mahkota?
Apa yang jadi harta?
Tanah dan air memeluk kita
Kita merasakan
Tanpa membalas pelukan
Yang ada hanya keinginan
Menggapai angan-angan
Tanah dan air rindu
Tentang kita yang bersatu padu
Dan kita yang bahu-membahu
Yang kini diam membisu
Yang kini terasa jemu
Semua telah lenyap bagai abu
Menjadi kita yang baru
Tanah dan air
Masa lalu telah melukiskan nya
Dengan darah dan air mata
Dengan teriakan semangat yang mengguncang semesta
Tentang harga dan harta
Tentang jalan yang yang di depan mata
Tanah dan air telah muntah
Mendengar teriakan semangat kita
Melihat kosong nya jiwa kita
Kosong nya kepala kita
Kini darah dan air mata hanya nama sebuah jalan
Dan teriakan penuh semangat tak lebih dari perayaan
Yang kemudian kita lukiskan
Dengan satu kolam air jernih sebagai bahan
Puisi Karya Harry Wijaya
2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H