Mohon tunggu...
Harry Agus Yasrianto
Harry Agus Yasrianto Mohon Tunggu... Guru - Guru Sosiologi di SMA Negeri 1 Berau

Hobi Membaca, Menulis cerita pendek, Travelling,Fotografi, Musik

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sesuai Lara Mendera

14 Februari 2023   21:14 Diperbarui: 14 Februari 2023   21:17 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oleh Harry Agus Yasrianto

Malam menyeringai
Aku, masih lapar akan sikapmu

Jika hujan mampu menyekat doa dalam selimut,
Lalu mengapa aku masih di sini

Malam masih begitu pekat
Memulangkan pesan yang coba aku kirim
Lewat mantra puisi luka
Di antara kertas kusam

Haruskah aku mematikan pesta kecil dalam harapku
Di tengah perapian sepi yang teramat aku rindukan

Kembalilah,
Akan aku baca bait bait yang pernah dirimu hempaskan ke wajahku
Menyusunnya menjadi diksi diksi indah seperti pintamu

Jangan biarkan gerimis membunuhku per detik sangkamu

Berau, 14 februari 2023

22.23 WITA

Him
Cinta Tanpa Titik Koma

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun