“Banyak ?” tanya Rien sambil mengarahkan kepalanya ke arah Agyas. Lelaki bertubuh dekil itu tertawa. Ada-ada saja sahabatnya ini.
“Kamu ini pura-pura tidak tahu saja,” jawab lelaki tua itu sambil mencabut satu akar uban di bagian atas kepala Rien.
“Maksudnya ?” tanya wanita berambut panjang itu sambil mengaduh kesakitan.
“Mereka hanya ambil uangnya saja, nomornya dibiarkan”
“Seperti undian saja”
“Ya seperti itulah”
“Ini permainan apa sih, aku kok nggak ngerti ya,” ujar Rien sambil menyelonjorkan kedua kakinya ke depan.
“Entahlah.”
“Sudahlah, berhenti saja dari kebodohanmu ini,” rayu wanita bertubuh langsing itu.
“Agak susah mencari pekerjaan di musim pandemi covid 19 ini,” jawab Agyas sambil memutar dan mencabut sehelai rambut putih Rien.
“Bantu aku mengembangkan usaha kami saja, bagaimana ?”