Mohon tunggu...
Harry Wiyono
Harry Wiyono Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Hamba Tuhan

Sebagai : 1. Wakil Gembala GGP Betesda Pamulang 2. Sebagai wartawan sejak tahun 1984 3. Researcher di MRI (Market Riset Indonesia) 4. Researcher di Ecbis Rescons 5. Researcher di CDMI

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pernikahan dan Keluarga

17 November 2024   21:38 Diperbarui: 17 November 2024   21:41 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PERNIKAHAN

Mengapa pernikahan itu penting, jawabnya itu karena perintah Tuhan, demikian pula dengan keluarga. Ketika kita telah melakukan pernikahan maka secara otomatis saat itu juga kita telah membentuk satu keluarga. Hanya segelintir kecil orang yang tidak berniat untuk menikah atau membentuk keluarga. Itu semua bisa terjadi oleh karena profesi seperti Pastor (Romo) atau biarawati. Ada juga orang yang tidak berminat untuk melakukan pernikahan karena berbagai hal seperti karena trauma masa lalu. Seperti kegagalan dalam berpacaran bisa menyebabkan tidak adanya minat untuk menikah, kegagalan orang tua dalam membina rumah tangga juga bisa menyebabkan anak untuk tidak berani berumah tangga. Masih banyak penyebab-penyebab lainnya, penyebab yang paling parah adalah karena menyalahi kodrat. Tidak sedikit sekarang ini orang-orang yang menyalahi kodrat. Yang seharusnya kodratnya sebagai seorang-laki-laki, namun perilakunya selayaknya seorang perempuan. Sebaliknya seorang perempuan berperilaku seperti seorang laki-laki.

 Pernikahan dan keluarga menjadi sangat penting selain karena perintah Tuhan agar manusia dapat memenuhi isi  bumi ini, tetapi lebih dari itu Tuhan juga memerintahkan agar manusia menguasai ciptaanNya. Manusia diperintahkan untuk menguasai, mengelola  mengusahakan. Membudidayakan, dan mengembangkan. Itulah tanggungjawab yang Tuhan berikan kepada manusia. Oleh karena itu salah besar jika kita tidak mengemban dan melaksanakan perintah Tuhan itu.

Dengan demikian dengan adanya pernikahan dan dibentuknya sebuah keluarga diharapkan isi bumi terawat, tertata dan terjaga, yang pada akhirnya ada kolaborasi harmonis dan indah antara manusia dengan seluruh ciptaan Allah lainnya. Tumbuh-tumbuhan di darat maupun di laut dapat menghidupi manusia, demikian pula semua binatang yang ada di darat, di laut maupun di udara. Itulah sebabnya mengapa manusia diciptakan Allah lebih istimewa dibanding dengan ciptaan lainnya. Manusia diciptakan selain memiliki tubuh dan jiwa manusia juga memiliki roh. Manusia memiliki pikiran, kemauan, kehendak dan juga hak pilih artinya manusia memiliki kebebasan untuk memilih.  

Dengan keistimewaan ini maka manusia dilayakkan untuk memasuki dasar pernikahan. Sangat berbeda dengan ciptaan lainnya, jika demikian dapat diartikan manusia lebih istimewa dibanding dengan mahluk sorga seperti malaikat. Oleh karena itu sangatlah tepat jika pernikahan itu disebut sesuatu yang sacral atau kudus.

Pernikahan pada dasarnya memiliki tujuan yaitu untuk bertumbuh dan. saling melayani. Disamping itu Tuhan merancang pernikahan juga untuk menguduskan pasangan dan  menggenapi rencana Tuhan, yaitu kesatuan. Dalam Kitab Kejadian pasal 2, Adam dan Hawa diciptakan untuk bersatu. 

Kesatuan tersebut harus didasari dengan cinta bagaimana jadinya jika kita menikah tidak didasari dengan cinta. Sudah pasti umur pernikah kita tidak akan langgeng, tidak akan lama. Jadi menikah harus didasari dengan cinta.

Sudah barang tentu cinta dari pasangan suami istri ini dibarengi dengan kebutuhan biologis. Seperti yang kita ketahui, baik pria maupun wanita sama-sama memiliki kebutuhan biologis. Fungsi keluarga dalam memenuhi kebutuhan biologis ini sangat penting. Saat suami dan istri saling memenuhi kebutuhan biologis, aktivitas tersebut akan berlanjut pada tahap reproduksi atau meneruskan keturunan. Keluarga adalah sarana reproduksi yang paling tepat. Setelah fungsi biologis dari suami dan istri terpenuhi, maka terjadi proses pengembangbiakan untuk melangsungkan keturunan dari keluarga tersebut.

KELUARGA

Bicara masakah keluarga. Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami, istri, anak, mertua bahasa jawanya morotua (moro-moro tua).

Sebagaimana yang kita ketahui, keluarga adalah sarana yang sah secara hukum dan agama untuk meneruskan keturunan. Akan tetapi, fungsi keluarga tidak hanya sebatas memproduksi anak saja, tetapi juga memeliharanya dengan mencukupi segala kebutuhan lahiriah dan batiniahnya. Membesarkan anak adalah salah satu fungsi dari keluarga yang tidak bisa diganggu gugat. Nah, apa saja yang harus dilakukan oleh sebuah keluarga untuk memberi perawatan yang terbaik untuk anaknya? Keluarga harus menyediakan makanan, tempat tinggal, kasih sayang, perlindungan, dan keamanan bagi anak maupun seluruh anggota keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun