Mohon tunggu...
Harry Wiyono
Harry Wiyono Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Hamba Tuhan

Sebagai : 1. Wakil Gembala GGP Betesda Pamulang 2. Sebagai wartawan sejak tahun 1984 3. Researcher di MRI (Market Riset Indonesia) 4. Researcher di Ecbis Rescons 5. Researcher di CDMI

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apakah Yunus Antitesa dari Nama dan Jabatannya?

10 Oktober 2023   15:23 Diperbarui: 10 Oktober 2023   16:15 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Semenjak munculnya istilah Anies Baswedan antitesa Presiden Joko Widodo yang didengungkan oleh Zulfan Lindan, maka sejak itu istilah antisesa Anies Basweden Joko Widodo semakin menggema. Antitesis secara bahasa, terdiri dari dua kata, yakni " anti" dan " tesis" yang berarti penempatan dua makna. Dari kasus ini maka Zulfan Lindan menempatkan Anies Baswedan sebagai anti dari pada Jokowidodo.

Dalam kenyataan, hal ini memang tidak dapat dipungkiri, artinya apa yang diungkapkan oleh Zulfan Lindan benar adanya dan inipun juga sudah diakuni oleh semua pihak, itulah sebabnya tidak salah apabil;a koalisi yang dibentuk oleh Nasdem bersama dengan Partai Demokrat dan PKS dinamakan koalisi perubahan. Dengan mengakat Anies Baswedan sebagai Calon Presiden dalam koalisi perubahan ini, diharapkan terjadi perubahan total. Hal ini sudah dibuktikan ketika Anies Baswedan menggantikan Jokowi sebagai Gubernur DKI lima tahun lalu, semua program Jokowi tidak ada satupun yang dijalani. Artinya itu sudah merupakan gambaran jelas bahwa pemikiran dan program Anies Basweden bertolak belakang dengan program Jokowi yang notabene sudah berjalan dengan baik dan matang.

Dalam tulisan ini saya tidak mengupas tentang kasus ini. Tetapi saya lebih tertarik untuk mengaplikasikannya kasus ini dalam iman kekristenan Indonesia yang terjadi selama ini. Sebagai contoh untuk memperjelas hubungan ini, maka saya tampilkan seorang tokoh Alkitab yang bernama Yunus. Bagaimana dengan Yunus? Apakah Yunus termasuk antitesa dari nama dan jabatan yang disandangnya? Untuk menjawab pertanyaan ini mari kita amati kisah Yunus yang tertulis dalam Kitab Yunus 1:1-9.

Arti dari pada Yunus adalah merpati. Semua orang pasti tahu lambang dari pada seekor burung merpati. Dalam Alkitab merpati dilambangkan sebagai burung yang taat dan tulus. Jadi jelas ketika orangtua dari Yunus memberikan nama anaknya itu "Yunus" diharapkan Yunus mempunyai sifat yang baik yaitu taat, tulus dan setia, namun dalam cerita Alkitab sifat Yunus tampaknya bertolak belakang (antitesis) dengan nama dan jabatannya.

Pertama kali dalam Alkitab merpati dilambangkan sebagai burung yang taat dan tulus, yaitu ketika air bah melanda dan menenggelamkan bumi. Setelah air bah menggenangi isi bumi selama 40 hari, Nuh melepaskan seekor burung gagak, namun burung gagak tidak kembali, rupanya burung gagak tidak menjalankan tugasnya dengan baik. Untuk memastikan bumi sudah kering atau belum kemudian Nuh melepaskan burung merpati. Burung merpati menjalankan tugasnya dengan baik, tiga kali pulang pergi, hal ini menunjukkan bahwa air bah benar-benar sudah surut.

Persekutuan Bangsa Bangsa (PBB) juga menggunakan burung mempepati sebagai lambang organisasi perdamaian yang dibentuk pada tahun 1945 setelah perang dunia ke dua. Dalam Perjanjian Lama yaitu di kitab Imamat 1:9, burung memperpati juga dijadikan lambang korban bakaran bagi Tuhan. Sementara di Perjanjian Baru, setidaknya ada 2 kali merpati digunakan sebagai lambang dalam tugas pelayanan Kristus Yesus.   `

Yang pertama terdapat dalam Injil Matius 10:16 yang mengatakan "Lihat Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati". Yang kedua tertulis dalam Injil Matius 3:16, kemunculan merpati yang terakhir ini merupakan peristiwa yang tidak mungkin terlupakan oleh seluruh umat Kristen di dunia, karena kemunculan merpati itu terjadi ketika Tuhan Yesus sang Mesias menerima pembabtisan oleh Yohanes pembabtis. Alkitab mencatat "langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun keatasNya".

Jadi jelas dan tidak terbantahkan bahwa burung merpati merupakan simbul atau lambang yang didambakan dan diharapkan oleh semua orang termasuk sang pencipta kita Tuhan, hal itu terbukti merpati dilambangkan sebagai korban persembahan dan sebagai lambang Roh Kudus. Maka dari uraian diatas boleh disimpulkan bahwa merpati selain sebagai lambang ketaatan,  ketulusan dan kesetiaan juga dilambang sebagai kekudusan.

Kalau kita mengikuti cerita Alkitab, nama "Yunus" yang dilambangkan sebagai merpati tersebut, ternyata bertolak belakang (antithesis) dengan apa yang diperbuat dan dilakukannya. Yunus yang seharusnya taat kepada perintah Tuhan ternyata memberontak. Yang seharusnya Yunus pergi ke Niniwe (sesuai perintah Tuhan), tetapi Yunus malah pergi ke Tarsis. Bertolak belakang dengan yang Tuhan perintahkan.

Betapa kecewanya orangtua Yunus, yang sekiranya anak yang dilahirkannya diharapkan memiliki sifat seperti merpati yaitu bisa dipercaya, setia, menyenangkan hati Tuhan, taat, tulus dan bahkan bisa membawakan kehadirann Allah, ternyata Yunus seperti seekor burung gagak yang tidak bertanggungjawab dan pemakan bangkai. Yang seharus Yunus membawa kedamaian dam berkat disetiap kehadirannya seperti Yusuf ketika berada di tanah Mesir, ternyata kehadiran Yunus justru membawa petaka, seluruh awak kapal menderita dan ketakutan yang luar biasa.

  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun