Mohon tunggu...
Harry Wiyono
Harry Wiyono Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Hamba Tuhan

Sebagai : 1. Wakil Gembala GGP Betesda Pamulang 2. Sebagai wartawan sejak tahun 1984 3. Researcher di MRI (Market Riset Indonesia) 4. Researcher di Ecbis Rescons 5. Researcher di CDMI

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Makna Kekristenan dalam Berpolitik

6 September 2023   19:47 Diperbarui: 6 September 2023   19:52 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Atas kenyataan ini maka tidak heran jika umat Kristen sebagian diantaranya alergi dan menjauhi keterlibatan dalam berpolitik. Terbentuknya stikma politik itu kotor dan jahat, tidak saja bisa menindas yang lemah, tetapi juga bisa menjadi perampok uang masyarakat dan perampok uang Negara. Tidak saja pejabat-pejabat muslim yang terlibat, orang-orang Kristenpun banyak yang terjerat.

Politik bisa membuat orang menjadi hilang kesadaran. Coba bayangkan berapa besar kekayaan yang dimiliki oleh mantan Presiden Suharto. Sampai tujuh turunan kekayaan tersebut masih ada dalam genggamannya, tapi apakah mereka puas, ternyata sampai sekarang mereka masih berusaha untuk memperkaya diri. Apakah ini waras?

Tentunya masih dalam ingatan kita tentang penggelapan dana proyek pembangunan BTS yang dilakukan oleh Jhonny G Plate?. Itu semua terjadi juga tidak lepas dari peranan politik kotor dan jahat yang membuat Jhonny G Plate kehilangan kesadaran, bahwa sebenarnya dia adalah anak Tuhan. Karena kehilangan kesadaran tersebut Jhonny Plate lepas control, bahwa apa yang dilakukan bukan saja merugikan masyarakat dan Negara tetapi mencemari iman kekristenan yang ada di Indonesia.

Menurut Laporan Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) jumlah kekayaan  Johnny pada tahun 2021 mencapai Rp. 191.236.409.092.  Angka kekayaan ini dilaporkan pada tanggal 16 Maret 2022. Luar biasa bukan kayanya? Tetapi yang menjadi pertanyaan, walaupun Jhonny  Plate sudah memiliki kekayaan setinggi gunung, mengapa Johnny masih belum puas, sehingga kejahatan keji dengan menilep uang Negara sebesar Rp. 8 trilliun lebih itu masih dilakukan?

Melihat kondisi seperti ini, maka sekali lagi yang menjadi pertanyaan apa makna umat Kristen dalam berpolitik? Seperti yang sudah dijelaskan diatas, sebenarnya tujuan berpolitik itu sangat baik dan mulia. Jika berpolitik dilandasi 'kepentingan bersama berdasarkan kebenaran, kasih, dan kebaikan, maka politik yang kita jalani akan membawa keadilan serta kesejahteraan.

Tetapi jika politik sudah terkontaminasi dengan kepentingan pribadi maka pasti akan menimbulkan kejahatan. Dalam Kitab Daniel 3:22 dikatakan "Karena titah raja itu keras, dipanaskanlah perapian itu dengan luar biasa, sehingga nyala api itu membakar mati orang-orang yang mengangkat Sadrakh, Mesakh dan Abednego itu ke atas". Ayat ini menggambarkan betapa kejamnya politik itu. Karena kepentingan pribadi maka orang yang tidak bersalah bisa mendapat ancaman hukuman mati seperti Sadrakh, Mesakh dan Abednego.

Untuk menghindari kenyataan-kenyataan seperti itu maka berpolitik harus dilakukan dengan "tunduk karena sadar akan tanggung jawab untuk membangun bersama dalam kebenaran dan kebaikan. Tidak dengan melawan secara arogan termasuk penggunaan senjata dengan memakai kekerasan dan tipu muslihat kotor.

Politik hanya akan menjadi politik yang bermanfaat bagi semua orang jika dijalankan berlandaskan 'hati yang mulia' (Yesaya 32:8; Amsal 4:23; Matius 9:36); 'kasih yang sejati' (Yohanes 13:34-35; 15:17; I Yohanes 4:7-20; I Korintus 13) dan 'kebenaran serta kebaikan yang tulus' (Yohanes 14:6,27; Filipi 4:5,8-9)," yang ditujukan untuk kebaikan bersama. Sikap seperti ini niscaya akan mendatangkan sejahtera bagi semua orang.

Diatas semua itu ternyata tidak ada yang dapat menyaingi Politik Yesus Kristus yang benar, adil, baik, bersih, murni dan kuat sehingga mendatangkan pembebasan sejati bagi semua warga dunia, karena Ia adalah "Politisi sejati, Sang Juruselamat dunia" Inilah makna sesungguhnya jika umat Kristen ingin terjun dalam kancah politik. SPOUDE Tuhan Yesus memberkati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun