Mohon tunggu...
Harry Van Yogya
Harry Van Yogya Mohon Tunggu... Tukang becak -

Tukang becak di Jln Prawirotaman Yogyakarta\r\nPhone/WA 0895392238235

Selanjutnya

Tutup

Politik

Akhirnya Setya Novanto Mundur Secara Tidak Terhormat

17 Desember 2015   12:26 Diperbarui: 17 Desember 2015   16:07 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kasus "Papa minta saham" dengan dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh ketua DPR Setya Novanto telah dilaporkan ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) oleh mentri ESDM Sudirman Said tanggal 16 November 2015. Dengan laporan tersebut kemudian MKD menindaklanjutinya. Prosespun bergulir dan mulai banyak komentar yang berbeda baik oleh elit politik, pengamat dan bahkan masyarakat luas. Pro dan kontra atas pelaporan tersebut begitu marak sampai terjadi kegaduhan politik.

Beberapa anggota MKD yang pro Setya Novanto jungkir balik melakukan akrobatik, sementara anggota lain yang pro tegaknya marwah dan kehormatan dewan tentunya mendukung terselenggaranya pengusutan dan penanganan secara tuntas, sehingga nama baik dewan tetap terjaga.Setelah melakukan perdebatan sengit masalah legal standing pelapor, sampai harus menghadirkan seorang ahli bahasa, akhirnya MKD memutuskan akan melanjutkan sidang dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh Setya Novanto. Dan sidangpun digelar dengan menghadirkan pelapor, Sudirman Said dan saksi Maroef Sjamsoedin,serta Luhut Binsar Panjaitan. Dalam sidang tersebut ternyata banyak muncul pertanyaan anggota MKD yang sangat tidak relevan terutama yang dilakukan oleh anggota-anggota pendukung berat Setya Novanto.Kejadian tersebut menyulut kemarahan netizen sehingga akhirnya netizen membuat banyak meme yang menyindir anggota MKD di social media khususnya twitter. #PertanyaanMKD, #MKDBobrok, #singkatanMKD lansung menjadi trending topik twitter Indonesia.

Desakan pembubaran DPR. dan pemecatan Setya Novanto banyak disuarakan kaum netizen dan juga masyarakat. Change.org menjadi salah satu pelopor petisi pembubaran DPR dan juga pemecatan Setya Novanto dalam sekejap banyak mendapatkan dukungan publik. Namun demikian Setya Novanto tak bergeming dan bahkan banyak melakukan manuver manuver untuk melanggengkan jabatannya dan terbebas dari kasus pelanggaran kode etik. Hal sama dilakukan oleh anggota MKD yang pro Setya Novanto. Julukan "politisi kuat" menjadikan kepercayaan Setya Novanto begitu besar untuk terbebas dari masalah yang menimpanya. Setya Novanto keukeh untuk tidak mau mundur karena punya keyakinan besar akan bebas dengan bantuan anggota MKD yang mendukungnya terutama dari KMP.

Dalam berbagai sidang MKD yang sudah digelar masyarakat disuguhi tontonan dagelan yang sangat memuakkan, khususnya dari para anggota MKD pro Setya Novanto. Namun di balik semua itu hal yang teramat beda bagi Setya Novanto, dia pasti senyum-senyum sambil bergumam : siapa yang bisa menghalangiku, semua khan bisa dengan mudah diatur dan dibeli dengan uang (meminjam istilah pak JK). Aku khan politisi terhebat dan terkuat di negeri ini, begitulah kira kira.

Dan sidang pengambilan keputusan sidang MKD kemarin digelar. Setya Novanto masih percaya dan yakin akan bebas. Dengan tangan tangannya detik terakhir sebelum sidang digelar, salah satu anggota MKD Akbar Faisal dekeluarkan dari keanggotaan MKD untuk memuluskan skenarionya. Benar juga, dalam pandangan masing-masing anggota, para anggota yag awalnya pro Setya Novanto sepertinya berbalik arah dengan memberikan sanksi berat pada Setya Novanto. Sebagian masyarakat gembira akan hal itu, namun masyarakat sudah tidak bisa dibodohi lagi. Karena berbaliknya arah ini sebenarnya bagian dari strategi Setya Nocabto untuk bisa lolos. Seandainya mayoritas pendapat anggota menjatuhkan sanksi berat, maka sesuai aturan dan perundang undangan harus dibentuk sebuah panel. Dan tentunya harapan besar Setya Novanto bisa lolos dari panel yang sidangnya tertutup.

Ketika pembacaan pendapat dan keputusan masing masing anggota MKD sudah selesai 15 orang dari 17 anggota yang ada, jelas komposisi sanksi berat kalah dengan sanksi sedang  dan sidang diskors untuk sholat magrib. Dia atas kertas Setya Novanto PASTI dicopot dari ketua pimpinan DPR, karena kalau keputusan sanksi yang diberikan sanksi sedang maka konsekuensinya harus dipecat. Membaca hal tersebut Setya Novanto bergerak cepat dan langsung menyerahkan surat pengunduran diri sebagai ketua DPR, biar tidak menanggung rasa malu karena pasti dipecat. Dan benar sidang MKD langsung ditutup begitu selesai membacakan surat pengunduran Setya Novanto.

Bagi penulis apa yang dilakukan Setya Novanto sangat tidak terhormat. Mengapa tidak dari awal ketika banyak yang mendesak mundur tidak ia lakukan dan baru sekarang di detik detik terakhir keputusan sidang MKD yang jelas akan memutuskan Setya Novanto melanggar kode etik sedang, dengan konsekuensi dipecat dari ketua pimpinan DPR?Rasa tidak terhormat juga didasari pernyataan salah seorang pengacara Setya Novanto yang mengatakan bahwa Setya Novanto mundur bukan karena mengaku salah, tetapi karena mengalah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun