Sajak inspirasi sosial untuk jiwa & hati
Harry ‘Uncommon’
Terkadang Andi merasa, tak ada jalan terbuka
Lantai terminal baru murni mengaliri hidupnya
Disitu ia tidur dan mandi siang, Rp 1,000
Lagu “untukmu selamanya” Ungu senandungnya
Tak ada lagi waktu bagi salibnya
Dia kecewa, ”Mengapa aku seperti ini?”
”Mengapa tak ada yang mendengarkanku hari ini?”
”Tak pernah masuk telinga kanan dan telinga kiri”
Anak jalanan. Anakan jalan
Terlambat sudah. Usianya 19th perasaannya tiba
Ia ingin pulang saja
Bersahabatlah ia dengan alam yang menamai dirinya kemiskinan
Udara menyesakkan batinnya
Tapi, antrian angkot jelek jadi pepohonan coklat merindangkan
Jemarinya berjaman keterlantaran rakyat
Homeless!
Tapi rencananya tak terpikirkan
Apapun yang ia perbuat tak pernah jahat
Semuanya dengan perasaan tak akan menyerah
Jalanan terjal di depannya mengarah ke bukit penuh melati
Ditengah-tengahnya masih ada semaian biji sesawi kecil
Tuhan tak pernah berdusta. Pulihkan semuanya
Andi berdoa: ”Bapa sentuh hatiku, ubah hidupku”
”Masihkah Tuhan ada disini bagiku?”
”Sebelum kucoba semua yang kubisa...”
”Aku tak akan menyerah Allahku, meski jalananku buntu”
”Aku adalah aku, aku mampu berseru-seru, agar telinga dipihakku..”
”Aku bukan jalan buntu..”
Perlukah aku menyerah lagi?
Tertulis di pintu WC terminal Depok
Depok, Mei 2008
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI