Mohon tunggu...
Harris Usman Amin
Harris Usman Amin Mohon Tunggu... Lainnya - I am just an ordinary person

Menulis menyampaikan ide dan gagasan dan semoga bisa memberikan manfaat bagi negara dan bangsa. Amin....

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sosialisasi Keselamatan Lalu Lintas Melalui Media Videotron

28 September 2024   22:42 Diperbarui: 28 September 2024   22:46 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dishub Kota Palembang (dokpri)

Jika kita bicara tentang keselamatan lalu lintas tentu yang terpikir oleh kita yang pertama adalah banyaknya korban jiwa akibat kecelakaan lalu lintas di jalan raya. Menurut data jumlah kecelakaan yang terjadi di kota palembang sampai dengan tahun 2023 adalah 755 perkara dan korban meninggal sebanyak 103 orang (Detik, 2024). Dari banyaknya kecelakaan yang terjadi tersebut faktor yang menyebabkan kecelakaan lalu lintas dominan karena disebabkan manusia. Selain faktor manusia, buruknya sarana dan prasarana jalan seperti kurangnya rambu-rambu, kurangnya penerangan jalan serta buruknya kondisi jalan juga dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan di jalan raya. Selain itu kondisi kendaraan juga dapat memberikan kontribusi terjadinya kecelakan jika kendaraan tidak dalam kondisi laik jalan.

Menurut UU 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan, keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan merupakan tanggung jawab negara. Selain itu, keselamatan berlalu lintas juga merupakan tanggung jawab bersama seluruh pengguna jalan. Oleh karena itu diperlukan kerjasama antara pemerintah dan pengguna jalan dalam mewujudkan keselamatan lalu lintas. Pemerintah daerah selaku pembina keselamatan lalu lintas melalui Dinas Perhubungan, Dinas PUPR dan Badan Perencanaan Daerah diminta untuk berperan aktif dalam menciptakan program-program yang mendukung keselamatan lalu lintas.

Dalam artikel ini penulis akan membahas salah satu program keselamatan lalu lintas yang dilaksanakan oleh dinas perhubungan kota Palembang yaitu Sosialisasi Keselamatan Lalu Lintas Melalui Videotron. Program ini adalah program yang melaksanakan sosialisasi atau edukasi tentang keselamatan lalu lintas kepada masyarakat yang dilakukan melalui media Videotron atau disebut juga VMS (Video Message Service) yang dipasang di APILL (Alat pemberi isyarat lalu lintas) dan juga bekerjasama dengan pihak advertising menggunakan videotron dari pihak advertising. Warga kota Palembang yang biasa melintas di sekitaran simpang empat DPRD Sumsel atau yang melewati videotron air mancur tentu sudah sering melihat video keselamatan yang diputar di APILL dan videotron. Menurut Dishub saat ini ada 10 VMS yang sudah terpasang yaitu dengan rincian simpang kampus 3 buah, sp. prameswara 3 buah, sp. IP 2 buah, sp. tamansiswa  1 buah dan sp. Dolog sebanyak 1 buah. Serta 2 buah videotron pihak advertising yang terletak di Air Mancur dan simpang charitas.

Dengan total 12 buah videotron yang memutar video keselamatan lalu lintas tersebut diharapkan tingkat pengetahuan masyarakat terhadap etika berlalu lintas dapat meningkat sehingga mengurangi angka kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas di Kota Palembang. Untuk mengetahui efektivitas dari program ini penulis mencoba melakukan survey online melalui Jakpat dengan mengambil responden sebanyak 100 orang dan didapatkan hasil bahwa program ini memberikan manfaat dan dapat dipahami oleh masyarakat sebesar 90 % lebih menyatakan setuju.

Online survey (dokpri)
Online survey (dokpri)
Online survey (dokpri)
Online survey (dokpri)

Dari hasil survey tersebut dapat disimpulkan bahwa masyarakat membutuhkan informasi-informasi yang dapat memberikan arahan yang sifatnya manusiawi seperti melalui video edukasi sehingga masyarakat paham dan merasa diperhatikan oleh pemerintah.  Menurut teori keselamatan 3 E ada tiga elemen elemen utama dalam keselamatan yaitu Engineering (rekayasa), enforcement (penegakan) dan education (edukasi). Teori ini digunakan oleh berbagai otoritas transportasi, termasuk di Indonesia, untuk membangun program keselamatan lalu lintas terpadu. Dalam program keselamatan yang dilakukan melalui videotron termasuk dalam edukasi kepada masyarakat yang tentu saja dengan video yang dapat dengan mudah dipahami sehingga harus juga diperhatikan materi dan alur cerita dalam video agar tidak terlalu panjang dan materi yang familiar dengan masyarakat seperti pengetahuan akan rambu-rambu lalu lintas.

Pelaksanaan program seperti ini juga merupakan salah satu penerapan teknologi dalam keselamatan. Seperti kita ketahui bahwa penggunaan teknologi keselamatan juga semakin ditingkatkan dalam kendaraan seperti mobil dan motor namun secanggih canggihnya teknologi tetap saja faktor human/manusia memegang peranan yang paling vital. Sehingga edukasi kepada manusia pengguna jalan tetap harus diberikan dengan intensif dan kontinyu agar edukasi dapat diserap secara masif dan maksimal. Sebelum program sosialisasi keselamatan videotron ini dilaksanakan oleh Dishub kota Palembang, program keselamatan sudah dilakukan melalui metode tatap muka secara langsung atau turun langsung ke jalan melakukan sosialisasi yang dilakukan oleh kepolisian dan dishub. Metode lain seperti pemasangan himbaun melalui media baleho, banner ataupun spanduk yang dipasang ditempat-tempat strategis.

Metode konvensional tersebut hendaknya tetap terus dilakukan untuk memaksimalkan edukasi ke masyarakat dikarenakan setiap metode memiliki keunggulan dan kelemahan sehingga dengan melakukan mix method maka setiap metode dapat saling melengkapi sehingga pemahaman masyarakat terhadap keselamatan lalu lintas juga akan semakin baik. Kolaborasi antar stakeholders juga harus terus dilakukan seperti kolaborasi yang terjadi dalam program ini antara dishub dengan pihak advertising dan juga kepolisian harus tetap dijaga dan ditingkatkan ke pihak-pihak lain yang dapat memberikan kontribusi. Dengan melakukan kolaborasi antar stakeholders maka peluang terciptanya inovasi dalam keselamatan lalu lintas akan semakin besar sehingga pemikiran-pemikiran yang tercipta dari proses kolaborasi tersebut sangat diharapkan dalam rangka menciptakan inovasi dalam edukasi keselamatan lalu lintas.

Akhirnya seperti yang disampaikan sebelumnya bahwa keselamatan lalu lintas merupakan tanggungjawab seluruh pengguna jalan. Masyarakat sebagai pengguna jalan mempunyai peran masing-masing untuk menerapkan etika berkendara dengan baik dan benar. Selain itu dengan telah diberikannya edukasi oleh pemerintah, masyarakat diharapkan juga dapat menerapkannya pada saat berkendara sehingga tujuan dari program keselamatan lalu lintas untuk mengurangi angka kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas dapat tercapai. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun