Mohon tunggu...
Harris Usman Amin
Harris Usman Amin Mohon Tunggu... Lainnya - I am just an ordinary person

Menulis menyampaikan ide dan gagasan dan semoga bisa memberikan manfaat bagi negara dan bangsa. Amin....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Meneladani Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW dalam Kepemimpinan Profetik

10 Oktober 2022   16:15 Diperbarui: 10 Oktober 2022   16:26 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir yang menjadi rahmat bagi alam semesta dan sebagai penyempurna akhlak, menyempurnakan agama Islam untuk rahmat sekalian alam, seperti yang disebutkan dalam surat al maidah ayat 3 "Pada Hari ini telah Aku sempurnakan bagimu agamamu, dan telah Aku sempurnakan nikmat-Ku, dan Aku ridha Islam sebagai agama bagimu sekalian….". Nabi Muhammad SAW dilahirkan di makkah pada tanggal 12 rabiul awal tahun gajah. Yang mulia baginda nabi Muhammad SAW dilahirkan dari seorang ibu yang bernama Aminah dan bapaknya bernama Abdullah, pada usia 40 tahun nabi pertama kali menerima wahyu di Gua Hira sekaligus menandakan kenabiannya.

Sampai saat ini pengikut nabi Muhammad SAW atau umat Islam sudah mencapai 2 miliar orang dan tersebar di sekitar 200 negara. Jumlah umat Islam tersebut kira-kira setara dengan 25% dari populasi global. Nabi muhammad SAW adalah role model serta cerminan dari isi Al quran, semua yang nabi lakukan dan sampaikan yang menerangkan isi Al quran dapat kita temukan dalam hadist dan menjadi rujukan bagi setiap umat islam dalam bertindak dan berperilaku. Saat ini umat Islam di seluruh dunia sedang memperingati kelahiran baginda agung Nabi Muhammad SAW atau biasa disebut Maulid Nabi. Memperingati kelahiran nabi bukannlah sebuah seremonial seperti kita memperingati kelahiran manusia biasa, namun memperingati kelahiran nabi adalah momentum bagi kita sebagai umatnya untuk introspeksi diri apakah kita sudah meneladani dan mencontoh perbuatan nabi dalam kehidupan kita sehari-hari.

Jika kita ingin meneladani sifat nabi Muhammad SAW ada 4 sifat yang melekat dalam diri nabi yaitu Sidiq, Tabligh, Amanah dan Fatonah (STAF). Sidiq, artinya benar atau selalu berkata jujur. Amanah, artinya dapat dipercaya dan tidak pernah mengingkari sesuatu. Tabligh, artinya menyampaikan wahyu kepada seluruh umat atau pengikutnya dan tidak ada satupun yang disembunyikan. Fathonah, artinya cerdas, pandai serta bijaksana. Keempat sifat ini merupakan perwujudan bagaimana sosok nabi dalam berperilaku, dengan meneladani keempat sifat maka kita dapat menghindari sifat-sifat buruk yang dapat merugikan orang lain dan kita sendiri.

Dalam konsep kepemimpinan, model kepemimpinan profetik merupakan model kepemimpinan yang meneladani kepemimpinan nabi Muhammad SAW. Model kepemimpinan profetik adalah model kepemimpinan yang dapat menyatukan antara rasionalitas kepentingan duniawi  dengan value atau nilai-nilai yang ada dalam agama (Amin, 2021). Sehingga dengan menggunakan model kepemimpinan profetik yang mencontoh kepemimpinan nabi maka kita dapat mewujudkan bukan hanya misi duniawi tetapi juga misi akhirat. Misi profetik ini disampaikan oleh Prof Kuntowijoyo yaitu misi mencapai humanisasi, liberasi dan transendensi. Melalui momen maulid nabi kita sebagai umat muslim hendaknya dapat menerapkan perilaku dan sifat dari nabi Muhammad SAW agar humanisasi, liberasi dan transendensi dapat kita wujudkan dalam kehidupan sehari-hari.

Misi humanisasi adalah melaksanakan perintah Allah SWT untuk hablumminannas, yaitu menjaga hubungan kepada sesama manusia dengan senantiasa menjaga hubungan baik, menjaga tali silaturahmi, mempunyai kepedulian sosial, tepa selira, tenggang rasa dan saling menghormati. Misi liberasi adalah membebaskan orang dari kesulitan atau dari penjajahan dari pihak lain seperti membebaskan orang dari kemiskinan atau kebodohan karena tidak sekolah. Sedangkan misi transendensi adalah mewujudkan hubungan yang kuat dengan Tuhan dengan jalan menjalankan perintah-perintah Tuhan sesuai dengan ajaran agama. Misi transendensi inilah yang membedakan kepemimpinan profetik dengan kepemimpinan lainnya.

Jika setiap orang khususnya seorang pemimpin dapat menjalankan model kepemimpinan profetik, maka keteladanan dari Nabi Muhammad SAW yang setiap tahun diperingati melalui maulid nabi dapat direalisasikan dalam bentuk perilaku dan sifat yang mencontoh nabi agung Muhammad SAW, sehingga misi profetik dalam kepemimpinan profetik dapat diwujudkan dan memberikan manfaat bagi seluruh alam semesta.

   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun