Sabtu 6 Agustus 2011 diadakan acara "Workshop dan Pameran Foto ASEAN Blogger Community " di Museum Bank Mandiri Jl. Lapangan Stasiun No.1 Jakarta. Acara ini diselenggarakan dalam rangka Ulang Tahun ASEAN 8 Agustus nanti dan juga merupakan acara temu Blogger untuk wilayah Jabodetabek. Termasuk hadir para Kompasianers seperti Oom Jay, Dian Kelana, Matahari Timoer, Baban Sarbana dan admin Kompasiana yang baru Iskandar Jet yang hadir dengan putrinya ditengah-tengah acara (telat ya bang? :p)
ABC : We Are Bond As One, Looking Out The World
Acara dimulai tepat pukul 13.00 WIB dengan dibuka tarian selamat datang khas betawi "Lenggang Nyai" yang dibawakan dengan ceria oleh Unit Kesenian Mahasiswa (UKM) Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Acara disambung dengan sambutan dari Sekjen ASEAN yaitu Bagas Hapsoro lalu dilanjut sambutan dari ketua ASEAN Blogger Community (ABC) Imam Brotoseno (@ImamBR). Dalam sambutannya Imam mengatakan semoga acara ini dapat lebih memahami budaya negara-negara ASEAN terutama lewat foto. Diantara negara-negara ASEAN cukup banyak yang mempunyai kebudayaan yang hampir sama seperti kegiatan pasar terapung yang ada di Banjarmasin dan daerah Thailand, ungkapnya memberikan salah satu contoh. Acara kemudian dilanjutkan dengan paparan tentang kerjasama ASEAN dengan Mitra Wicara ASEAN dengan pembicara Dirjen Kerjasama ASEAN Kemenlu Djauhari Oratmangun, Special Advicer ASEAN Delegasi Uni Eropa Jan-WIllem Blankert dengan moderator Dubes Hazairin Pohan.
Para pembicara : Jan-Willem Blankert, Djauhari Oratmangun dan moderator Hazairin Pohan
Djauhari mengatakan ASEAN bisa menciptakan situasi yang kondusif di kawasan. Adapun tanggapan Presiden SBY terhadapa gagasan pembentukan ASEAN Blogger Community adalah ide yang brilian, lanjut Djauhari. Jan-Willem menambahkan, Blogger Community is interesting. Namun jangan main-main dengan blogger, karena blogger dapat menulis apa adanya sesuai dengan fakta karena tidak terikat dengan pihak manapun, lanjutnya. Djauhari menambahkan KTT ASEAN di Bali beberapa waktu lalu menghasilkan ASEAN yang bebas nuklir, suatu resolusi yang baik dimata negara-negara lain. Dalam sesi tanya jawab saya bertanya apakah ada pemikiran pembentukan mata uang ASEAN seperti EURO di Uni Eropa? Djauhari menjawab sampai saat ini belum ada pembicaraan kearah itu, saat ini lebih fokus kepada kerjasama regional.Jan-Willem menambahkan, salah satu penyebab krisis di Uni Eropa adalah terlalu cepatnya diberlakukan mata uang tunggal EURO tahun 1999 lalu. Sebaiknya ASEAN perlu hati-hati dan mengambil pelajaran dari krisis Uni Eropa, biarkan proses berjalan natural tidak perlu dipaksakan. Djauhari menambahkan akan segera diberlakukan ASEAN Visa, jika ada orang luar non-ASEAN yang akan masuk kawasan ini cukup meminta visa dari salah satu negara anggota dan bisa masuk ke seluruh negara ASEAN. Sesi ini diakhiri dengan foto bersama karena Djauhari akan segera ke bandara untuk menghadiri acara lain di kota Jogjakarta. Acara dilanjutkan dengan melihat pameran foto hasil beberapa Blogger yang mengunjungi beberapa negara ASEAN diantaranya foto Rara (@rara79) saat berkunjung ke Kamboja, Barry Kusuma saat berkunjung ke Flores dan memotret Komodo dengan sangat sempurna dan yang paling menakjubkan adalah foto Imam saat berkunjung ke Kepulauan Raja Ampat, Papua. Dan masih banyak lagi foto-foto yang dipajang hasil jepretan para Blogger ini. Selain itu juga ditampilkan para pemenang lomba gambar tingkat SD tentang ASEAN. Untuk seusia SD gambar-gambar tersebut sangat imajinatif.
Pameran Foto Karya Blogger
Para peserta kembali digiring masuk ruangan, kali ini diadakan workshop "Memahami Budaya ASEAN Melalui Dunia Fotografi " dengan pembicara Barry Kusuma dan Deniek Sukarya, dua fotografer handal yang sudah berpengalaman. Mereka memberikan tips dan trik saat melakukan foto terutama saat traveling.
Deniek Sukarya sedang memberikan workshop photografi
Acara dilanjutkan dengan materi "Memahami Budaya ASEAN Melalui Perjalanan Wisata" yang menampilkan pembicara Shita Laksmi dan Nancy Margaretha. Mereka berdua adalah wanita-wanita yang suka traveling menjelajah negara-negara di ASEAN dengan cara backpacker yaitu travel dengan budget yang minim. Sementara Shita pernah kuliah di Filipina, sedangkan Nancy berwisata dengan ketiga anak perempuannya.
Traveller dan Blogger ASEAN : Nancy Margareta dan Shita Laksmi, moderator Banyumurti (tengah)
Mereka dengan lugas menceritakan pengalaman saat berkunjung ke negara-negara ASEAN diantaranya pengalaman Shita saat berkunjung ke Timor Leste, dia cukup sedih dengan kondisi yang sesungguhnya di negara baru itu, banyak rakyat miskin, untuk membeli sepatu pun sulit sehingga dia dan kawan-kawannya berinisiatif mengumpulkan sepatu bekas dan dikirim ke negara tersebut. Berbeda dengan pengalaman Nancy, dia mengatakan banyak turis asing yang tertarik mengunjungi ASEAN karena ada 4B yaitu Belief (religion and culture), Bread (cheaf food), Beach (watersport) dan Bitch (prostitusi). Untuk yang terakhir memang menyesakkan tapi itu lah kondisi yang sesungguhnya.
