Mohon tunggu...
Harris Maulana
Harris Maulana Mohon Tunggu... Insinyur - Social Media Specialist

Seseorang yang suka menulis tentang apa saja, sepanjang untuk menambah ilmu dan wawasan akan dilakoninya. Berbagai jenis pekerjaan sudah pernah dicobanya. Dengan latar belakang sarjana Planologi, memulai karir sebagai konsultan perencanaan wilayah dan kota. Lalu beralih menjadi konsultan Appraisal and Research, konsultan Property, Konsultan Digital hingga konsultan Public Relations. Sangat menikmati peran alternya sebagai blogger yang sudah membawanya ke berbagai tempat, bertemu dengan siapa saja dan satu hal yang sangat dibanggakannya bisa masuk Istana Negara dan bertemu dengan Presiden RI, karena tidak setiap orang bisa ke sana, kecuali kamu seorang teladan, tamu presiden atau tukang potong rumput istana. Pemilik akun twitter @harrismaul dan blog : www.harrismaul.com dan www.travelopedia.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Selamat Datang di Kota Wisata Tenggarong

17 Desember 2010   02:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:39 1882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam satu kesempatan saya mendapat tugas kantor ke Kota Tenggarong. Ibukota dari Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Kabupaten ini dikenal sebagai kabupaten terkaya di Indonesia karena memiliki sumber daya alam yang melimpah terutama batubara. Setelah mendarat di Bandara Sepinggan Balikpapan, perjalanan menuju Kota Tenggarong dapat dicapai dalam waktu kurang lebih 3 jam melalui jalan darat. Perjalanan cukup melelahkan karena melewati jalan yang berbukit-bukit seperti di Puncak, Bogor. Kawasan ini dikenal sebagai Hutan Lindung Bukit Suharto. Di tengah perjalanan kita bisa istirahat di sebuah rumah makan yang sudah terkenal dan banyak dikunjungi yaitu RM Tahu Sumedang. Cukup aneh melihat rumah makan dengan menu khas makanan asal Sumedang Jawa Barat ini. Namun sepertinya makanan ini sangat disukai terbukti banyaknya pengunjung yang datang dengan rumah makan yang berada di sebelah kiri dan kanan jalan. Rasanya pun gurih dan kering seperti aslinya. Setelah istirahat beberapa saat perjalanan kembali dilanjutkan. Kota persinggahan berikutnya adalah Samarinda yang merupakan ibukota dari Provinsi Kalimantan Timur. Awalnya saya cukup heran, mengapa tidak mendarat di Samarinda saja karena lebih dekat ke Tenggarong, namun ternyata bandara di Samarinda termasuk bandara kecil dan tidak dapat didarati pesawat besar. Kurang lebih 45 menit dari Samarinda kita sudah sampai di Tenggarong. Tertulis di sebuah gerbang : "SELAMAT DATANG DI KOTA WISATA TENGGARONG".  Cukup heran juga dengan sebutan kota wisata, berarti banyak objek wisata di kota ini. Dan benar saja, saat memasuki kota Tenggarong kita sudah disambut oleh Jembatan Kutai Kartanegara. Sebuah jembatan megah mirip jembatan Golden Gate di San Francicso. Jembatan ini melewati sungai Mahakam sepanjang kurang lebih 580 meter. Jembatan ini yang menjadi pintu masuk Kota Tenggarong. [caption id="attachment_78450" align="aligncenter" width="300" caption="Jembatan Kutai Kartanegara (Tenggarongbox.com)"][/caption] Dari jembatan ini kita bisa melihat Pulau Wisata Kumala yang berada ditengah Sungai Mahakam. Untuk menuju pulau tersebut kita bisa menggunakan perahu dari dermaga yang sudah disediakan atau bisa juga melalui Skyline atau kereta gantung seperti di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta. Awalnya tidak terbayang kota di tengah Pulau Kalimantan memiliki atraksi wisata seperti ini. Dengan membayar Rp 60,000, - kita bisa menaiki SkyLine ini sambil melihat pemandangan indah Sungai Mahakam dan Kota Tenggarong. Kekaguman saya tidak berhenti sampai disitu. Setelah mendarat di Pulau Kumala, masih banyak arena wisata yang ada seperti Taman Burung, Rumah Puja, Souvenir Shop, Patung Lembuswana yang merupakan lambang kerajaan Kutai Kartanegara, Arena Bermain Anak, Cafe, serta Resort dan Spa yang dikelola oleh ElJohn yang mengelola beberapa lounge di bandara di Indonesia. Paling mengagumkan adalah menaiki menara SkyTower. Menara setinggi kurang lebih 100 meter ini dapat mengangkut 70 penumpang. Bentuk kabin menyerupai piring terbang, kemudian naik perlahan sambil berputar pada porosnya. Semakin lama semakin tinggi dengan melihat pemandangan yang berbeda karena . Keindahan Pulau Kumala dan Sungai Mahakam jelas terlihat dari sini. [caption id="attachment_78451" align="aligncenter" width="300" caption="SkyTower, lihat "]

12925212921226006497
12925212921226006497
[/caption]

[caption id="attachment_78449" align="aligncenter" width="300" caption="Pemandangan Pulau Kumala dan Sungai Mahakam dari SkyTower"]

12925199952030268438
12925199952030268438
[/caption] Hari-hari berikutnya saya sempatkan mengunjungi objek wisata lainnya seperti Musium Mulawarman yang dahulu merupakan Keraton Kutai Kartanegara,  Musium Kayu Tuah Himba yang berisi koleksi kayu di Kalimantan dan ada buaya terbesar sepanjang 3 meter dan Planetarium Jagat Raya.  Cukup beragam objek wisata yang ada di kota ini seperti wisata budaya, wisata sejarah, wisata alam, wisata ilmu pengetahuan dan arena rekreasi. Terjawab sudah mengapa kota ini disebut sebagai Kota Wisata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun