Hari kamis tanggal 19 Agustus 2010, Menteri Perhubungan Freddy Numberi dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menneg PP-PA) Ibu Linda Gumelar meresmikan Kereta Khusus Wanita (KKW) di Depok. KKW ini rencananya akan ditempatkan di gerbong 1 dan 8 di setiap kereta AC ekspess dan ekonomi AC untuk jurusan Jakarta, Bogor, Bekasi dan Serpong. Namun efektifkan pelaksanaan KKW ini? Belum sehari diresmikan, ketika saya melakukan perjalanan pulang ke Bogor menggunakan kereta Tanah Abang - Bogor, sudah ditemukan banyak laki-laki yang duduk manis di gerbang KKW tersebut. Mungkin banyak yang belum sadar adanya kereta khusus wanita tersebut atau pura-pura tidak sadar?
Suasana di Kereta Khusus Wanita, kamis 19 Agustus 2010
Sesungguhnya KKW ini pernah diterapkan oleh PT KAI beberapa tahun yang lalu, namun hanya bertahan beberapa bulan dan program ini hilang begitu saja. Mungkin salah satunya adalah karena tidak efektif penggunaannya. Ada beberapa kritik yang ingin saya sampaikan dengan adanya KKW ini : 1. Mengapa namanya Kereta Khusus Wanita? konotasinya seluruh rangkaian kereta diperuntukkan bagi wanita. Nama lain yang lebih cocok mungkin Gerbong Khusus Wanita. 2. Mengapa ditempatkan di gerbong 1 dan 8 yang merupakan gerbong paling depan dan paling belakang? Jika seandainya - maaf - terjadi tabrakan, merekalah yang menjadi korban pertama kecelakaan tersebut, baik saat menabrak ataupun ditabrak. Bukankah tujuan diadakannya KKW ini untuk kenyamanan dan keamanan wanita saat naik kereta? Sebaiknya kebijakan ini ditinjau dan bisa saja ditempatkan di gerbong tengah di gerbong 4 dan 5. 3. Kebijakan KKW hanya khusus untuk kereta ekspess AC dan Ekonomi AC. Mengapa tidak dilakukan di kereta ekonomi? Jika tujuannya untuk menghindari pelecehan seksual, justru hal itu banyak terjadi di kereta ekonomi. Dengan padatnya penumpang yang masuk dalam kereta ekonomi tersebut (9 orang/meter persegi), justru menjadi tempat yang empuk untuk melakukan pelecehan seksual. Dari pantauan yang saya lihat sehari-hari, kereta ekonomi sangat tidak manusiawi. Tidak heran jika banyak penumpang yang naik ke lantai 2 (atap gerbong) karena padatnya penumpang di gerbong bawah. 4. Masih banyak penumpang yang belum mengetahui adanya KKW, sebaiknya gerbong tersebut dicat warna khas wanita (merah muda), baik interior maupun eksterior gerbong. Sementara saat ini hanya berupa poster yang ditempelkan didalam kereta yang sepintas mirip sebuah iklan. Salam Kereta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H