Mohon tunggu...
Harris Maulana
Harris Maulana Mohon Tunggu... Insinyur - Social Media Specialist

Seseorang yang suka menulis tentang apa saja, sepanjang untuk menambah ilmu dan wawasan akan dilakoninya. Berbagai jenis pekerjaan sudah pernah dicobanya. Dengan latar belakang sarjana Planologi, memulai karir sebagai konsultan perencanaan wilayah dan kota. Lalu beralih menjadi konsultan Appraisal and Research, konsultan Property, Konsultan Digital hingga konsultan Public Relations. Sangat menikmati peran alternya sebagai blogger yang sudah membawanya ke berbagai tempat, bertemu dengan siapa saja dan satu hal yang sangat dibanggakannya bisa masuk Istana Negara dan bertemu dengan Presiden RI, karena tidak setiap orang bisa ke sana, kecuali kamu seorang teladan, tamu presiden atau tukang potong rumput istana. Pemilik akun twitter @harrismaul dan blog : www.harrismaul.com dan www.travelopedia.id

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Bike To Work: Green Lifestyle

9 Maret 2010   04:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:32 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Toto Sugito mungkin tidak akan menyangka, idenya yang sederhana bersama teman-teman penggemar sepeda gunung dari JPG (Jalur Pipa Gas), akan banyak menginspirasi orang untuk bersepeda ke kantor atau lebih dikenal bike to work.

Berawal dari keprihatinannya terhadap tingkat polusi di Jakarta yang mengkhawatirkan. Bayangkan, pada tahun 2005 Jakarta menempati urutan ke-3 sebagai ibukota paling polutan sedunia. Om Toto-begitu biasa ia dipanggil- prihatin dengan keadaan Jakarta dan bertekad untuk mengurangi polusi di Indonesia dengan bersepeda. Sehari-hari ia menggunakan sepeda dari rumahnya ke tempat kerjanya di daerah Kuningan. Ia pun menggalang teman-teman yang memiliki kesamaan minat dan terbentuklah komunitas Bike To Work (B2W). Semakin lama, komunitas ini semakin diminati bahkan didukung oleh pemerintah DKI Jakarta.

Tanggal 27 Agustus 2005, bertempat di Balai Kota, Bike To Work dideklarasikan. Dihadiri oleh Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan 700 pesepeda dari seputar Jabodetabek. Hari itu dianggap sebagai hari ulang tahun Bike To Work.

Sejak saat itu gerakan Bike To Work semakin menggeliat. Anggotanya bertambah dari ratusan, ribuan hingga belasan ribu yang berasal dari Aceh hingga Papua. Demam bersepeda seakan menjalar di penjuru negeri. Sepeda menjadi trend dan gaya hidup. Toko sepeda laku keras. Berbagai jenis sepeda mulai dari sepeda gunung, onthel sampai sepeda lipat kini banyak dijumpai dijalan-jalan. Bahkan sebuah produsen sepeda berani mengeluarkan sepeda edisi khusus bike to work dan ratusan orang rela untuk indent untuk mendapatkan sepeda jenis lipat ini. Efek yang ditimbulkan oleh gerakan ini sangat luar biasa.

Selanjutnya – sudah setahun terakhir ini - Bike To Work bekerjasama dengan pemerintah DKI Jakarta menyelenggarakan Car Free Day alias Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HKBP) di Jalan Sudirman – Thamrin. Waktunya setiap hari minggu pada minggu terakhir setiap bulan. Di jalan ini pada jam 06.00 – 10.00 tidak boleh dilewati oleh kendaraan bermotor. Hanya sepeda dan orang yang berjalan kaki (jogging) yang boleh melewatinya. Selain itu di kawasan ini dimanfaatkan anak-anak untuk olahraga seperti futsal dan bulutangkis.

Car Free Day di bunderan HI

Belakangan berlaku juga untuk wilayah Jakarta lainnya. Kota lain yang menyelenggarakan Car Free Day adalah Kota Bogor. Bahkan di Kota hujan ini diadakan setiap hari minggu di jalan utama.

Untuk tahun 2010, Bike To Work bersama pemerintah DKI Jakarta merencanakan akan membuat jalur sepeda dibeberapa jalan utama ibukota. Demikian pula Pemerintah Kota Bekasi akan membuat jalur sepeda sepanjang sungai Kalimalang. Ada usulan agar di setiap halte Busway disediakan tempat parkir sepeda yang berfungsi sebagai tempat transit. Ada juga usulan dari Bike To Work Chapter Bogor agar dibuatkan gerbong kereta api khusus pesepeda.

Kini, sepeda sudah menjadi gaya hidup yang ramah lingkungan.

Setiap kayuhan sepeda menjadi begitu berarti untuk mengurangi polusi.

Setiap tetes keringat menjadi pengganti BBM yang sudah menipis.

Semoga apa yang diprakasai oleh Om Toto menjadi inspirasi setiap orang untuk berbuat sesuatu terhadap lingkungannya.

(tulisan ini dimuat juga di www.gmfunbike.blogspot.com)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun