Mohon tunggu...
Harris Maulana
Harris Maulana Mohon Tunggu... Insinyur - Social Media Specialist

Seseorang yang suka menulis tentang apa saja, sepanjang untuk menambah ilmu dan wawasan akan dilakoninya. Berbagai jenis pekerjaan sudah pernah dicobanya. Dengan latar belakang sarjana Planologi, memulai karir sebagai konsultan perencanaan wilayah dan kota. Lalu beralih menjadi konsultan Appraisal and Research, konsultan Property, Konsultan Digital hingga konsultan Public Relations. Sangat menikmati peran alternya sebagai blogger yang sudah membawanya ke berbagai tempat, bertemu dengan siapa saja dan satu hal yang sangat dibanggakannya bisa masuk Istana Negara dan bertemu dengan Presiden RI, karena tidak setiap orang bisa ke sana, kecuali kamu seorang teladan, tamu presiden atau tukang potong rumput istana. Pemilik akun twitter @harrismaul dan blog : www.harrismaul.com dan www.travelopedia.id

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Apa Kabar Teluk Buyat Sekarang?

17 Maret 2015   19:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:31 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondisi Hutan di Minahasa eks Tambang Newmont tahun 2013

Jika mendengar nama Teluk Buyat ingatan kita langsung tertuju pada kasus pencemaran pada tahun 2004 yang dituduhkan kepada perusahaan yang sedang beroperasi di Minahasa yaitu PT Newmont Minahasa Raya. Beberapa penduduk sempat protes kepada perusahaan tersebut karena menilai penempatan tailing di laut menjadi penyebab pencemaran tersebut. Kasus ini semakin ramai dan menjadi isu nasional. PT NMR bersikeras bahwa tailing yang ditempatkan di teluk Buyat sudah melalui proses penyaringan dan sesuai dengan peraturan dari kementrian lingkungan hidup. Kasus ini bahkan masuk sampai pengadilan, hingga direktur utama PT NMR sempat masuk penjara. Namun setelah melalui serangkaian sidang yang cukup alot dengan menghadirkan saksi ahli dari berbagai universitas ternama di Indonesia, bahkan WHO dari badan PBB pun ikut turut menjadi saksi dan hasil akhirnya PT NMR tidak terbukti melakukan pencemaran dan divonis bebas. Saat ini PT NMR sendiri sudah tidak beroperasi lagi, bukan karena kasus pencemaran di atas, namun karena kandungan persediaannya memang sudah habis. Secara resmi pada tahun 2006 tambang ditutup, namun PT NMR tidak akan meninggalkan eks areal pertambangan begitu saja karena mempunyai kewajiban untuk mengembalikan fungsi areal tersebut seperti semula yaitu hutan belantara. Targetnya adalah sepuluh tahun dari saat itu yaitu tahun 2016, yang berarti tahun depan. Nah bagaimana kondisi eks area pertambangan tersebut saat ini? Selama masa reklamasi PT NMR sudah melakukan penanaman kembali pohon-pohon di areal bekas tambang seluas sekitar 240 hektar dan saat ada sekitar 260.000 pohon yang tumbuh bermanfaat untuk ekologi disekitarnya. [caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="Kondisi Hutan di Minahasa eks Tambang Newmont tahun 2013 "][/caption] Dengan adanya hutan tersebut otomatis flora dan fauna juga kembali beraktifitas seperti burung, serangga dan spesies Tarsius, hewan langka khas dari Sulawesi. [caption id="" align="aligncenter" width="235" caption="Beberapa flora dan fauna di eks kawasan tambang Newmont"]

[/caption] Selain itu, PT NMR bekerjasama dengan komunitas setempat yang tergabung dalam LSM mengadakan penanaman kembali dan rehabilitas hutan bakau di kawasan pesisir Ratatotok dan Buyat. Sampai saat ini sudah ditanam sekitar 50.000 pohon di area seluas 5 hektar. [caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="Hutan bakau sekitar di kawasan eks Tambang Newmont"]
Kegiatan warga sekitar di kawasan eks Tambang Newmont
Kegiatan warga sekitar di kawasan eks Tambang Newmont
[/caption] Selain mengelola bekas areal tambang, PT NMR juga membina kehidupan social di kawasan eks areal tambang tersebut pada tahun 2000 bersama pemerintah Kabupaten Minahasa mendirikan Yayasan Minahasa Raya  yang bergerak di bidang pendidikan dengan menyediakan buku dan perpustakaan di setiap sekolah, termasuk membantu renovasi tempat belajar, hingga memberikan pelatihan kepada guru-guru dan beasiswa bagi pelajar yang berprestasi dan tidak mampu. Sedangkan untuk bidang kesehatan, pada tahun 2006 bersama pemerintah setempat mendirikan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUM) Ratatotok dengan menghabiskan dana Rp. 66 Milyar. Dan untuk pariwisata, ternyata kawasan teluk Buyat menyimpan potensi yang sangat besar di bidang tersebut, baik pantainya maupun alam bawah lautnya.  Pantai yang cukup indah adalah pantai Lakban yang berada di Minahasa. [caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="Pantai Lakban di Minahasa"]
Pantai Lakban di Minahasa
Pantai Lakban di Minahasa
[/caption] Sedangkan pemandangan bawah laut berada di kawasan Teluk Buyat seperti yang terlihat dari gambar berikut ini : [caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="Suasana bawah laut di Teluk Buyat"]
Suasana bawah laut di Teluk Buyat
Suasana bawah laut di Teluk Buyat
[/caption] Pengelolaan eks areal pertambangan yang dilakukan oleh PT NMR sudah sangat baik dan patut di contoh oleh perusahaan tambang lainnya. Dengan demikian, fungsi ekologi di kawasan tersebut kembali berfungsi dengan baik. Suka tidak suka, manusia butuh dengan barang tambang. Apa yang kita gunakan saat ini, tidak terlepas dari hasil tambang. Handphone, computer, jam tangan, dll.  Namun tentu saja pengelolaan tambang dan eks tambang harus dipantau dengan baik dan ketat. Pertambangan memang menyebabkan “luka” pada alam, tapi jika dirawat dengan baik maka alam akan menyembuhkannya. Sumber foto : www.cumilebay.com

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun