Mohon tunggu...
Harris Maulana
Harris Maulana Mohon Tunggu... Insinyur - Social Media Specialist

Seseorang yang suka menulis tentang apa saja, sepanjang untuk menambah ilmu dan wawasan akan dilakoninya. Berbagai jenis pekerjaan sudah pernah dicobanya. Dengan latar belakang sarjana Planologi, memulai karir sebagai konsultan perencanaan wilayah dan kota. Lalu beralih menjadi konsultan Appraisal and Research, konsultan Property, Konsultan Digital hingga konsultan Public Relations. Sangat menikmati peran alternya sebagai blogger yang sudah membawanya ke berbagai tempat, bertemu dengan siapa saja dan satu hal yang sangat dibanggakannya bisa masuk Istana Negara dan bertemu dengan Presiden RI, karena tidak setiap orang bisa ke sana, kecuali kamu seorang teladan, tamu presiden atau tukang potong rumput istana. Pemilik akun twitter @harrismaul dan blog : www.harrismaul.com dan www.travelopedia.id

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tiga Hari "Kuliah" Penuh Gizi bersama Danone Blogger Academy 2018

10 Oktober 2018   22:04 Diperbarui: 8 Agustus 2019   17:13 725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak perlu diungkapkan lagi bagaimana rasanya terpilih menjadi salah satu dari 20 "mahasiswa" yang lolos Danone Blogger Academy, sebuah program edukatif yang diusung Kompasiana bersama Danone.

Memasuki angkatan kedua penyelenggaraan, saya nekat untuk daftar walau pengetahuan tentang kesehatan dan gizi masih minim. Dan ketika hari pengumuman tiba, senang rasanya nama saya termasuk menjadi salah satu diantaranya. Rasanya melebihi lolos masuk universitas negeri (walaupun gak lolos juga).

Hari pertama kuliah, langsung berkenalan dengan teman-teman baru, walau sebagian masih muka-muka lama, tapi cukup banyak juga pendatang baru. Hitungannya 50:50 lah. Tuan rumah dari Danone diwakili oleh Bapak Arief Mujahidin yang saya kenal beberapa waktu lalu karena sudah pernah bertemu saat acara Jelajah Gizi di Kepulauan Seribu, membuka secara resmi angkatan kedua ini.

Pesannya sangat dalam dan mengharapkan setelah mengikuti kegiatan ini, para peserta dapat berbagi ilmu tentang gizi dan kesehatan dengan memberikan konten dengan benar dan berkomunikasi dengan mengedapkan fakta serta jauh dari hoax yang beberapa tahun terakhir ini santer hadir di Indonesia. Demikian pula dengan the New COO Kompasiana Bang Nurul mengamini apa yang diungkapkan oleh Pak Arief. Nurul berharap para peserta dalam memberikan informasi dan edukasi seputar gizi serta kesehatan secara valid kepada para pembaca.

Dosen pertama yang mengajar adalah Bapak Deddy Izwardy, Direktur Gizi Masyarakat, membahas Situasi Gizi Indonesia Terkini. Banyak pemahaman yang salah dalam masyarakat seputar gizi, seperti apa itu underweight / kekurangan gizi, stunting / pendek, wasting / busung lapar, overweight/ obesitas. Contohnya adalah  Stunting yang merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga lebih pendek untuk usianya. Kekurangan gizi sejak bayi dalam kandungan, dan pada awal kehidupan.

Jujur saya kaget banget dan baru tau ternyata faktor "tubuh pendek" ini sangat dipengaruhi saat bayi masih dalam kandungan. Jadi katanya, bumil orang Indonesia pada usia kandungan 1-2 bulan malah cenderung abai terhadap kandungannya dan lebih mengutamakan keinginan-keinginan seperti apa yang disebut ngidam. Malah beli makanan yang asam-asam, seharusnya makanan yang penuh dengan protein untuk perkembangan otak, jantung dan organ-organ penting lainnya. 

Tanpa terasa waktu pemaparan sudah habis. Setelah diselingi games, kuliah dilanjutkan dengan materi yang tidak kalah menarik yaitu Air Sebagai Sumber Kehidupan yang dibawakan oleh DR Nana Mulyana Arifjaya. Hasil penelitian semua peradaban dunia, baik di dalam maupun luar negeri, pasti lokasinya dekat dengan sumber air.

Ibukota kerajaan & kehidupan masyarakat tempo dulu selalu dekat dengan sumber air. Sungai sebagai pusat peradaban & sarana transportasi utama, Investasi pengelola sd air adalah strategi membangun peradabanBener juga sih setelah melihat apa yang dicontohkan. Tak perlu jauh-jauh, Jakarta juga dekat dengan sumber air. Permasalahan sumber daya air di Indonesia : kekeringan saat kemarau, banjir saat musim hujan dan polusi sampah. Apa yg harus dilakukan? 4 dimensi dalam perencanaan ruang SDA : spatial (hulu-tengah-hilir), temporal (harian, bulanan, tahunan), longitudinal (sempadan, dat tinggi), vertical (aquifer, CAT).

Manfaat air untuk kehidupan : air minum (2 liter), MCK, rekreasi & pariwisata, pangan & irigasi, energi, transportasi, hotel, industri, perikanan, peternakan. Air terdapat 3 fase : sebagai uap, sebagai zat cair dan air dalam fase padat, yaitu air beku atau es. Mengapa sungai, danau, situ di Indonesia banyak yang rusak dan tidak terurus? Karena terlalu banyak birokrasi, siapa yg kelola, siapa yg urus jadinya ribet. Dan intinya adalah kita harus dapat mengelola air dari hulu sampai hilir, tanpa melihat batas wilayah, dsb karena air adalah kepentingan untuk semua orang.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Materi terakhir pada hari pertama membahas tentang Vlog yang dibawakan oleh Vlogger Meizal Rossi. Beberapa tipsnya antara lain untuk memulai jadi vlogger, jadilah diri sendiri. Find your own strength (story telling / visual story) & own style.

Tema yg kamu suka atau disukai netizen. Masukan gimmic yg tidak terduga. Setelah itu diberikan juga tips and trip menggunakan video editing untuk mengolah hasil video. Selanjutnya langsung praktek pembuatan video 1 menit. Berikut hasil yang saya buat di instagram silahkan intip di akun saya instagram.com/harrismaul, jika berkenan silahkan follow ya.


Hari kedua kuliah tidak kalah menarik. Membahas Gizi Penting Cegah Stunting yang dibawakan oleh Ibu Dosen Dr  Klara Yuliarti SpA(K) dari Divisi Nutrisi & Penyakit Metabolik Universitas Indonesia. Menurutnya banyak salah pengertian tentang GIZI BURUK. Seharusnya adalah perbandingan antara tinggi badan dan berat badan, bukan perbandingan antara berat badan dan usia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun