Mohon tunggu...
Harris Maulana
Harris Maulana Mohon Tunggu... Insinyur - Social Media Specialist

Seseorang yang suka menulis tentang apa saja, sepanjang untuk menambah ilmu dan wawasan akan dilakoninya. Berbagai jenis pekerjaan sudah pernah dicobanya. Dengan latar belakang sarjana Planologi, memulai karir sebagai konsultan perencanaan wilayah dan kota. Lalu beralih menjadi konsultan Appraisal and Research, konsultan Property, Konsultan Digital hingga konsultan Public Relations. Sangat menikmati peran alternya sebagai blogger yang sudah membawanya ke berbagai tempat, bertemu dengan siapa saja dan satu hal yang sangat dibanggakannya bisa masuk Istana Negara dan bertemu dengan Presiden RI, karena tidak setiap orang bisa ke sana, kecuali kamu seorang teladan, tamu presiden atau tukang potong rumput istana. Pemilik akun twitter @harrismaul dan blog : www.harrismaul.com dan www.travelopedia.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bedah Rumah Veteran Jawa Barat, Program Mulia dari Bank Mandiri

24 Agustus 2017   17:00 Diperbarui: 30 Agustus 2017   06:32 650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak salah ketika Presiden Jokowi memberikan potongan tumpeng pertama saat peringatan kemerdekaan 17 Agustus 2017 lalu kepada seorang pejuang veteran. Bukan kepada Megawati yang telah mendukungnya menjadi presiden. Bukan kepada SBY yang sudah dua periode menjabat presiden. Bukan pula kepada BJ Habibie presiden pada saat masa reformasi. Tetapi potongan tumpeng pertama dan kedua diberikan kepada dua orang pejuang veteran yang salah satunya sudah duduk di kursi roda.

Pantas, amat pantas sekali mereka berdua menerimanya. Potongan tumpeng itu merupakan simbol penghormatan negara kepada para pejuang kemerdekaan. Tanpa mereka, belum tentu kita sudah merdeka. Ya, saat ini mereka sudah terlihat tua, lemah dan seperti tidak berdaya. Tapi lihatlah saat mereka berjuang, terutama saat mempertahankan kemerdekaan pasca proklamasi. Pertempuran-pertempuran heroic di berbagai kota seperti di Bandung yang terkenal dengan Bandung Lautan Api hingga di Kota Surabaya pada tanggal 10 November sehingga diabadikan menjadi Hari Pahlawan. Semua itu tidak lepas dari perjuangan mereka. Saat itu mereka mungkin masih belasan tahun. Para pelajar, para petani, yang bergabung dengan tentara nasional rela berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan.

Sudah sepantasnya mereka para veteran yang usianya rata-rata sudah di atas 80 tahun dengan asumsi sekitar tahun 1945-1949 saat agresi militer Belanda datang berusia sekitar 15-20 tahunan dihargai atas jerih payahnya ikut mempertahankan kemerdekaan.

Salah satu upaya pemerintah membantu mereka adalah dengan memberikan bantuan berupa renovasi rumah, bahkan diantaranya dibangunkan rumah atas kerjasama BUMN dalam hal ini Bank Mandiri dan bantuan tenaga dari TNI. Pada saat peringatan 17 Agustus 2017 lalu, saya bersama 19 kompasianer lainnya berkesempatan mengikuti upacara bendera di Pangalengan dan melihat langsung rumah para veteran yang sudah direnovasi.

Salah seorang veteran yang menerima bantuan renovasi rumah tersebut adalah H. Acin yang sudah berusia 88 tahun. Bapak yang kerap memanggil dirinya abah terlihat masih gagah untuk seusianya. Bahkan saat upacara pagi hari yang kami ikuti beliau sempat membacakan naskah proklamasi dengan penuh semangat dan keharuan.

Abah Acin hanyalah salah satu veteran asal Jawa Barat yang menerima bantuan renovasi rumah dari Bank Mandiri bersama 724 veteran lainnya yang tersebar di seantero bumi parahiyangan. Rumah Abah yang berukuran kurang lebih 50 m dan berada dalam gang di sekitar Pangalengan, terlihat rapi saat kami mengunjunginya. Untuk rumah abah ini, TNI mengerahkan pasukannya untuk membangun kembali, bukan merenovasi. Dimulai sejak tanggal 10 Agustus 2017 yang bertepatan dengan Hari Veteran Nasional dan dapat diselesaikan hanya dalam 7 hari.   

Program ini juga merupakan salah satu program "BUMN Hadir Untuk Negeri", program lainnya terdiri dari Direksi Mengajar, Siswa Mengenal Nusantara dan Rumah Kreatif, BUMN serta Posko Tanggap Bencana. Menurut Direktur Bank Mandiri Bapak Kartika Wirjoatmodjo yang hadir di Pangalengan dan menjadi inspektur upacara saat peringatan kemerdekaan yang dihadiri ribuan peserta, program ini merupakan wujud peran serta nyata Kementerian BUMN dan BUMN dalam membangun negeri. Pada hari yang sama Ibu Menteri BUMN Ibu Rini Soemarno sendiri berkunjung ke Ternate dan melakukan hal yang sama. Semoga program ini bermanfaat dan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat di berbagai pelosok tanah air. Termasuk dinikmati juga oleh para pejuang veteran yang kini sedang menikmati masa senjanya. Jangan sampai mereka kecewa saat-saat menjelang akhir hayatnya. Kita sebagai anak bangsa patut menghargainya. Pujian, sanjungan dan penghargaan mungkin sudah sering mereka dapatkan. Tapi memberikan sebuah rumah yang layak huni, rumah yang cukup nyaman untuk ditinggali, rumah yang penuh kenangan, adalah sesuatu yang sangat berarti bagi mereka, Abah Acin dan rekan seperjuangannya.

Secara khusus Abah Acin juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang sudah memperhatikan kehidupan para veteran. Seperti pidato Bung Karno yang terkenal dengan semboyan "Jas Merah" atau jangan sekali-kali meninggalkan sejarah. Dan para veteran itu bagian dari sejarah.    

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun