Mohon tunggu...
Harris Maulana
Harris Maulana Mohon Tunggu... Insinyur - Social Media Specialist

Seseorang yang suka menulis tentang apa saja, sepanjang untuk menambah ilmu dan wawasan akan dilakoninya. Berbagai jenis pekerjaan sudah pernah dicobanya. Dengan latar belakang sarjana Planologi, memulai karir sebagai konsultan perencanaan wilayah dan kota. Lalu beralih menjadi konsultan Appraisal and Research, konsultan Property, Konsultan Digital hingga konsultan Public Relations. Sangat menikmati peran alternya sebagai blogger yang sudah membawanya ke berbagai tempat, bertemu dengan siapa saja dan satu hal yang sangat dibanggakannya bisa masuk Istana Negara dan bertemu dengan Presiden RI, karena tidak setiap orang bisa ke sana, kecuali kamu seorang teladan, tamu presiden atau tukang potong rumput istana. Pemilik akun twitter @harrismaul dan blog : www.harrismaul.com dan www.travelopedia.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ketika Alphard Antri Bersama si Bebek

30 Mei 2010   04:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:52 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelak jika pemerintah memutuskan sepeda motor wajib menggunakan pertamax, peristiwa seperti diatas sepertinya akan menjadi pemandangan yang biasa. Namun dampak yang ditimbulkan akibat regulasi tersebut jauh lebih besar dibanding sekedar membahas antrian tersebut.

Orang yang akan terkena dampak langsung regulasi ini adalah para pengguna sepeda motor. Mereka adalah para pekerja, mahasiswa, pelajar, kaum wanita, tukang ojek, pedagang keliling, dan sebagainya. Efek yang ditimbulkan tentu saja biaya transportasi akan bertambah. Para pekerja harus pandai menyisihkan dana extra, mahasiswa dan pelajar sudah pasti meminta tambahan biaya kepada orang tuanya, begitu juga kaum wanita, tukang ojek akan menaikkan tarifnya dan pedagang keliling mau tidak mau juga harus menaikkan harga jualannya jika tidak ingin rugi.

Efek yang ditimbulkan sungguh besar, seperti efek domino, hampir semua lapisan masyarakat secara tidak langsung akan terkena dampak regulasi ini. Untuk itu, sepertinya pemerintah harus berpikir ulang untuk merealisasikan kebijakannya.

Satu lagi yang perlu diperhatikan, bahan bakar jenis pertamax memiliki kandungan oktan yang lebih baik dari premium. Hal ini akan berpengaruh terhadap akselerasi dan kecepatan mesin. Sepeda motor yang selama ini dikenal sebagai "raja jalanan" akan semakin merajalela apabila menggunakan bahan bakar jenis ini. Efeknya lalu lintas akan semakin kacau dan rawan akan kecelakaan.

Jadi, biarkan saja Alphard dan mobil mewah lainnya mengantri pada jalur pertamax dan si bebek beserta sepeda motor lainnya berada di jalur premium.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun