Mohon tunggu...
Harpendewisasmita Deny
Harpendewisasmita Deny Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Pasca Sarjana\r\nKepemimpinan Dan Manajemen Keperawatan \r\nFakultas Ilmu Keperawatan\r\nUniversitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Nature

Telemonitoring dengan PC Tablet: Intervensi Keperawatan Pasien Gagal Jantung dengan Implantable Cardiac Devices (Icd)

31 Desember 2014   21:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:05 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dengan peningkatan jumlah pasien dengan gagal jantung dan berkembangnya ilmu dalam bidang kedokteran maka saat ini sudah menjadi suatu standar jika gagal jantung tidak bisa lagi ditangani dengan obat-obatan maka dilakukan pemasangan implantable cardiac devices (ICD). Pemantauan jarak jauh diperlukan pada pasien pulang rawat dengan gagal jantung yang terpasang ICD. Pengembangan program intervensi keperawatan yang banyak berkembang dinegara maju pada pasien dengan terpasang ICD adalah pengembangan telemonitoring berbasis tablet-PC yang berguna untuk efisiensi medis dan deteksi dini kelainan.

Kata kunci :Gagal Jantung; Telemonitoring; Implantable Cardiac Devices (ICD).

1.LATAR BELAKANG

Gagal jantung merupakan suatu kondisi dimana jantung tidak lagi dapat memompakan cukup darah ke jaringan tubuh yang dapat timbul dengan atau tanpa penyakit jantung. Gangguan fungsi jantung dapat berupa gangguan fungsi diastolik atau sistolik, gangguan irama jantung, atau ketidaksesuaian preload dan afterload. Keadaan ini dapat menyebabkan kematian pada pasien.(Santoso Anwar,2007).

Jumlah pasien dengan gagal jantung meningkat setiap tahunnya, dimana dari laporan Medical Record Rumah Sakit Jantung Dan Pembuluh Darah Harapan Kita tahun 2013 gagal jantung menempati urutan kedua setelah penyakit jantung koroner. Jumlah yang meningkat setiap tahun ini perlu diantisipasi karena pasien dengan gagal jantung kronis akan menurunkan kualitas hidup sehingga bisa menjadi beban bagi pasien sendiri dan keluarga.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang kesehatan khususnya kardiovaskuler melaju secara pesat. Termasuk dalam penanganan pasien dengan gagal jantung dimana untuk meningkatkan kualitas hidup maka dilakukan implantable cardiac devices (ICD). Di Indonesia tindakan ini sudah dilakukan di Rumah Sakit Jantung Harapan kita sejak tahun 2000. Penggunaan ICD ini seperti implantable cardioverter defibrilators (ICDs) dan cardiac resynchronization terapy defibrilation (CRT-D). Meskipun sudah dilakukan pemasangan ICD untuk meningkatkan prognosis pasien, tetapi kadang kala masih memerlukan kunjungan pada rawat jalan diluar waktu, ataupun rehospitalisasi karena kondisi yang menurun, gangguan irama atau masalah lainnya.

Dalam hal ini bisa kita lihat bahwa kemajuan dalam teknologi ini seharusnya diikuti dengan perkembangan dalam bidang keperawatan, sehingga pelayanan yang diterima pasien akan lebih bermutu,sehingga kunjungan rawat jalan diluar waktu yang ditentukan atau rehospilasasi dapat turun.

Di beberapa negara maju sudah ada program perawatan pasien dengan ICD  yang telah pulang ke rumah  dengan cara melakukan telemonitoring yang merekam keadaan jantung  pasien secara kontinue dan secara teratur mengirimkan informasi kefasilitas medis melalui internet tanpa perlu interaksi perawat dengan pasien. Penggunaan telemonitoring ini adalah untuk memaksimal waktu kunjungan pasien sehingga dengan segera terdeteksi saat butuh pengobatan. Beberapa studi menunjukan telemonitoring menurunkan biaya dan waktu kunjungan ke klinik.

Inovasi dalam teknologi informasi berkembang dengan pesat khususnya penggunaan tablet PC yang berfungsi sebagai terminal informasi untuk mendukung pasien dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

2.STUDI LITERATUR DAN KAJIAN JURNAL

2.1. Konsep dasar ICD

Implantable cardiac devices (ICD) merupakan suatu perangkat bertenaga baterai yang diletakkan dibawah kulit yang menjaga fungsi jantung. (AHA, 2014). ICD akan dihubungkan dengan jantung dengan menggunakan kabel tipis, jika terjadi gangguan irama yang abnormal maka alat akan mendeteksi kelainan tersebut dan akan memberikan terapi untuk mengembalikan detak jantung normal, misalnya jika terjadi gangguan irama ventrikel fibrilasi atau ventrikel takhikardi maka alat akan memberikan kejutan listrik untuk mengembalikan detak jantung normal.

ICD sangat bermanfaat sekali pada pasien dalam mencegah kematian mendadak,khususnya pada pasien yang beresiko tinggi mengalami gangguan irama ventrikel.

Dalam hal ini peran perawat sangat besar sekali pada pasien yang terpasang ICD, terutama pada pasien yang akan pulang kerumah setelah dirawat dan terpasang ICD. Dimana perawat harus bisa memberikan pendidikan kesehatan perawatan pasien terpasang ICD, apa yang boleh dilakukan, yang tidak boleh dilakukan dan apa yang  harus dilakukan jika terjadi sesuatu pada alat ataupun terhadap  keluhan yang dirasakan.

2.2Kajian Jurnal

2.2.1 Telemonitoring

Tablet PC sebagai telenursing berfungsi dalam mendukung aplikasi  yang dibuat sesuai dengan kebutuhan pasien gagal jantung. Dalam melakukan telemonitoring dengan implantable cardiac devices, aplikasi yang dibuat dalam 3 komponen:

1.Monitoring (tablet PC, implantable cardiac device, dan  telepon)

Pasien menggunakan PC tablet untuk mengirimkan data berat badan, tekanan darah, dan gejala yang timbul ke team medis dari rumah.

Ketika pasien mengirimkan datanya ke medical staff pada saat yang sama mereka melakukan self monitoring.

Perawat melakukan confirmasi data implantable cardiac device(detak jantung, impedansi, dan aritmia) lewat telemonitoring dan menghubungi pasien per tiap bulan untuk menilai pemakaian obat, kecukupan istirahat dan status mental.

2.Pendidikan kesehatan pasien

Pasien diminta untuk berpartisipasi dalam e-learning untuk belajar tentang ICD yang terpasang pada tubuh mereka dengan menggunakan tablet PC.

Isi pendidikan kesehatan mencakup kondisi klinis, gaya hidup dengan ICD, monotoring gejala dan perawatan diri,pengobatan, diet, exercise dan aspek psikologis

3.Feedback data ke partisipan

Perawat menginformasikan data diri partisipan secara jelas dan positif atau secara rutin akan menghubungi partisipan setiap 2 kali dalam seminggu. Pasien diajarkan keutamaan diet atau pembatasan cairan yang diperlukan. Komunikasi dilakukan melalui tablet PC dan telepon

2.2.2Manfaat Telemonitoring Dengan Menggunakan PC Tablet pada Pasien Gagal Jantung yang Terpasang ICD

1.Pasien merasa aman dan nyaman dengan adanya program telemonitoring ini, dimana mereka bisa mengetahui tentang kondisi jantung mereka apakah ada kelainan yang terdeteksi atau tidak (misalnya tidak adanya gangguan irama).

2.Mengurangi angka kunjungan ke emergensi ataupun rehospitalisasi karena mereka bisa mengontrol kondisi mereka sendiri dengan menjaga pola hidup yang baik karena selalu diingatkan ataupun dibimbing setiap 2 minggu sekali.

3.Kualitas hidup pasien, kemampuan merawat diri dan self efikasi pasien jadi lebih meningkat.

4.Memicu terjadinya perubahan perilaku yang lebih baik dalam menjaga kondisi pasien sendiri karena dengan adanya konsultasi secara rutin,mereka akan lebih sensitif terhadap diri mereka sendiri.

5.Tetapi selain efek positif ternyata pasien juga merasa ada negatifnya dengan telemonitoring ini, dimana mereka merasa dibebani dengan proses mengirim pesan menggunakan PC tablet ini dan ditambah lagi kalau ada masalah dengan PC tabletnya.

6.Tidak semua pasien kadang terpapar dengan kemajuan teknologi seperti penggunaan PC tablet ini

3.Pembahasan

Perkembangan ilmu dan teknologi saat ini yang maju pesat memberikan dampak pada masa depan yang lebih baik terhadap kemajuan keperawatan, khususnya dalam pengembangan program intervensi keperawatan dengan menggunakan telemonitoring tablet PC pada pasien gagal jantung dengan ICD.

Telemonitoring ini dapat mendeteksi dini kelainan pada jantung pasien baik dari irama jantung maupun tekanan diruang jantung, sehingga dapat diberikan penanganan yang cepat, selain itu dengan diketahuinya keadaan pasien perawat dapat memberikan dukungan mental dan spiritual pada saat yang tepat sehingga dapat menurunkan angka readmissions dan kunjungan ke emergensi dan meningkatkan kualitas hidup pasien dengan gagal jantung.

Walaupun penggunaan IT ini sangat berdampak terhadap kemajuan pasien tetapi pasien tetap harus melakukan kunjungan secara terprogram untuk bertemu dengan tim medis. Secara terapeutik komunikasi tetap terjaga antara pasien dengan perawat dengan menggunakan tablet PC dan telepon,tetapi kadang kala  pertemuan face to face (berhadapan muka) diperlukan untuk meningkatkan hubungan yang lebih baik antara pasien dan perawat.

Di Indonesia pelaksanaan telemonitoring dengan menggunakan tablet PC khususnya pada pasien gagal jantung yang terpasang ICD belum berjalan. Hal ini bisa dipengaruhi oleh keterbatasan dan kemampuan baik dari pasien itu sendiri maupun dari sumber daya perawat.Dari segi pasien, banyak masyarakat kita yang belum terbiasa dengan menggunakan tablet apalagi yang banyak terserang gagal jantung adalah usia tua, dan dari segi perawat masih kurangnya minat untuk peningkatan teknologi informasi.

Selain itu kita belum memiliki call senter untuk pasien gagal jantung yang terpasang ICD sehingga belum ada wadah yang baik dan terkoordinir jika pasien mempunyai masalah dengan kondisi penyakit dan alat yang terpasang pada tubuh pasien dan lebih utama lagi masih kurangnya dana untuk melengkapi sarana dan prasarana untuk mendukung penerapan sistim informasi di dunia keperawatan.

4.Kesimpulan dan Rekomendasi

4.1.Kesimpulan

Telemonitoring dengan tablet PC merupakan suatu sarana yang dapat digunakan oleh perawat dalam memantau keadaan pasien dari jarak jauh seperti pasien gagal jantung yang terpasang ICD dan sudah tidak dirawat lagi. Selain dapat memantau kondisi pasien, juga dapat memberikan edukasi dan feedback terhadap keluhan yang dirasakan pasien sehingga angka readmission yang selama ini tinggi pada pasien gagal jantung dapat diturunkan.

Dengan adannya program ini dapat juga mengurangi biaya bagi pasien dan keluarga dimana mereka bisa mencek kondisi dan dapat berkonsultasi dari jarak jauh tampa harus datang ke rumah sakit.

Telemonitoring dengan PC tablet ini sudah bukan hal yang baru lagi di negara maju di dunia keperawatan dimana dibeberapa negara sudah menjalankannya bukan saja pada pasien gagal jantung tapi juga pada kasus lain seperti kanker.

4.2.Rekomendasi dan Implikasi

Perawat wajib selalu berusaha untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi,khususnya yang berhubungan dengan telemonitoring dengan menggunakan PC tablet. Usaha ini harus ditunjang dan didukung oleh dana dari manjemen rumah sakit yang cukup tinggi, dan merupakan suatu tantangan bagi suatu institusi untuk meningkatkan kualitas pelayanan keperawatannya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun