Tentang Relationship Officer
Tulisan ini saya tujukan kepada teman-teman yang baru saja menyelesaikan Pendidikan Sarjana S1, yang kini sedang semangat-semangatnya membolak-balik koran ataupun browsing kesana-kemari mencari iklan Lowongan Pekerjaan.
Sebut saja, teman-teman kebetulan ketemu Iklan Lowongan Pekerjaan di sebuah BANK yang membuka lowongan “Relationship Officer.”
Bekerja di Bank sangat diminati oleh para pencari kerja, katanya karena gaji dan gengsinya. Ada benarnya juga sih, walaupun itu hanya dilihat dari 1 dimensi saja dan masih banyak suka duka seorang karyawan bank.
Ok, kembali ke laptop. Jadi, apakah Relationship Officer itu? Bagaimana supaya saya bisa diterima menjadi seorang Relationship Officer (RO) sebuah Bank? Tulisan ini mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan ini. Siapa tahu saja, sebelum akan melamar/interview/tes jabatan Relationship Officer pada suatu Bank, ada teman-teman yang iseng-iseng googling dan tidak sengaja nyangkut membaca tulisan ini. :D
Secara harafiah, Relationship berarti : hubungan, perhubungan, pertalian. Officer berarti : opsir, perwira, petugas. Di benak teman-teman mungkin berpikir, RO itu : “Petugas Bank yang jobdesknya menjaga relasi atau hubungan, baik itu intra-perusahaan ataupun inter-perusahaan” sehingga bagi teman-teman yang merasa mempunya kemampuan Interaksi yang baik, suka memperluas network, maka RO adalah pekerjaan yang cocok.
Dengan penuh semangat teman-teman kemudian mengajukan lamaran dengan asumsi tadi. Saat Interviewpun tiba, dan pertanyaan yang mungkin muncul dari “bos” adalah: “Apa yang anda ketahui tentang Kredit Perbankan?” Ternyata asumsi awal teman-teman salah besar, dan kemudian jawaban-jawaban “mengarang indah” mulai mengalir untuk menjawab pertanyaan si “bos” (x_x).
Awalnya teman-teman harus mengerti terlebih dahulu tentang bisnis Pernankan itu sendiri.
Fungsi utama dari perbankan adalah lembaga intermediasi keuangan yakni proses pembelian surplus dana dari sektor usaha, pemerintah maupun rumah tangga, untuk disalurkan kepada unit ekonomi yang defisit.
Bank merupakan bisnis yang menawarkan simpanan, yang dapat melaksanakan permintaan penarikan (dengan menggunakan cek atau membuat transfer dana elektronik) dan menyalurkannya dalam bentuk kredit yang bersifat komersial (Rose dan Hudgins, 2010). Sederhananya bisa diilustrasikan sebagai berikut.
Uang yang nasabah Tabung di bank (berupa tabungan, deposito, giro, dll), disalurkan kembali kepada debitur (orang yang mengambil pinjaman di bank). Nasabah akan mendapatkan bunga sedangkan debitur akan dikenakan bunga yang lebih tinggi dari bunga tabungan/deposito.
Keuntungan Bank adalah selisih dari Bunga tersebut. Walaupun sebenarnya ada juga sumber keuntungan bank yang lain misalnya biaya administrasi dari ATM, Biaya provisi kredit, dll.
Jadi pada dasarnya jenis pekerjaan di Bank ada 3 jenis yaitu:
1. Petugas yang mengurusi operasional (contoh : Teller, CS, Dll); Petugas yang mengurusi Pinjaman Kredit (RO, Account Officer, Marketing Officer, Credit Analyst, Credit Officer, dll) istilah lainnya
2. LENDING; dan Petugas yang mengurusi Produk-produk Tabungan/Deposito/ (RO, Funding Officer, dll) istilah lainnya
3. FUNDING; ada juga yang lainnya yaitu petugas yang bertugas untuk mengaudit ke-tiga proses tadi. Jadi pada dasarnya RO ada 2 jenis yaitu : RO Lending dan RO Funding. Tulisan ini mengulas tentang RO Lending, sehingga “RO” yang saya maksud kemudian dalam tulisan ini adalah RO Lending.
Jadi sederhannya, Relationship Officer adalah Petugas Bank yang tugasnya mencari Calon Debitur, memprosesnya sehingga menjadi Debitur Bank di mana teman-teman bernaung untuk mencari sesuap nasi, demi “kau dan si buah hati,” demi Nusa dan demi Bangsa, demi-kian (:D).
Calon Debitur adalah Pihak (Perorangan maupun badan hukum) yang membutuhkan pinjaman Kredit. Tujuan Pinjaman Kredit yaitu : Pinjaman Modal kerja Usaha (MK), Pinjaman Investasi (I), dan Pinjaman Konsumsi (KS). Gabungan dari ketiga pinjaman tersebut disebut pinjaman Multi-Guna. Lebih sederhana lagi RO itu adalah “Penjual Uang.” Teman-teman akan mendapatkan Target sekian Juta Rupiah setiap bulannya, yang wajib dipenuhi.
Seiring bertambahnya jumlah Bank di Indonesia maka Persaingan juga semakin sengit. Sehingga untuk meningkatan jumlah volume Kredit (baca: sumber keuntungan utama suatu Bank), maka Bank harus “Menjemput Bola” bukan hanya menunggu calon Debitur datang ke kantor untuk menanyakan dan mengajukan pinjaman kredit.
Dan RO-lah yang bertugas membawa “bola” tersebut. kalau teman-teman menjadi RO di segmen Kredit Usaha Mikro/kecil, maka nantinya harus menawarkan kredit kepada pedagang/pengusaha kecil (misalnya di pasar tradisional). Ada juga produk bank untuk kredit Konsumsi bagi para PNS dan karyawan, pastinya teman-teman akan jualan di kantor-kantor. Segmen-segmen yang lain yaitu: Pensiunan, Usaha Menengah, Usaha besar, dll.
Garis Besar Tugas Relationship Officer
Teman-teman mengumpulkan dokumen-dokumen dari Calon Debitur yang hendak mengajukan pinjaman Kredit. Biasanya dokumen Identitas (KTP, KK, NPWP, Dll), Dokumen Ijin Usaha (SIUP, TDP, Surat Ket. Usaha, Dll), Dokumen Jaminan (SHM, BPKB, IMB, Dll), Dokumen Usaha (Nota Pembelian, Nota Penjualan, Catatan Piutang, Dll).
Selanjutnya dokumen-dokumen ini teman-teman serahkan kepada Credit Analyst/Credit Officer untuk disurvey dan dianalisa apakah layak mendapat kredit atau tidak. Nantinya teman-teman akan familiar dengan istilah : BI-Checking, Kemampuan Bayar, Appraisal Jaminan, dan istilah Kredit lainnya.
Kalau dinyatakan Layak, maka kredit akan di cairkan kepada Debitur dan akan ada petugas lain yang tugasnya untuk menjemput setoran setiap bulannya. Ada juga bank yang menerapkan sistem “Account Officer (AO)” yang merupakan gabungan dari ketiga fungsi tadi yaitu: mencari Calon Debitur, Menganalisa layak atau tidak calon debitur mendapat kredit, dan juga Maintenance Debitur dalam hal Setoran kredit setiap bulannya.
Apakah Susah Menjadi Seorang Relationship Officer?
Mungkin teman-teman saat ini sedang berdecit dahi dan sedang pikir-pikir lagi untuk menjadi seorang RO. Teman-teman mungkin bekesimpulan melakoni pekerjaan seorang RO itu susah, apalagi ada target yang wajib dipenuhi.
Sebenarnya tidak juga seperti itu. Setiap bank yang sudah exist mempunyai database Debitur. Dan debitur-debitur yang sudah lama ini sering mengajukan tambahan Pinjaman (Top Up). RO baru dapat memanfaatkan peluang ini. RO baru juga dapat memanfaatkan jaringan pertemanan yang dia miliki untuk mempromosikan produk-produk kredit. Sederhannya begini: orang yang jualan panci saja bisa laku, apalagi teman-teman yang jualan duit. Semua orang pada dasarnya membutuhkan uang, dan RO adalah seseorang yang menawarkan uang. :D
RO adalah Pemimpin Masa Depan
Di hampir semua Perusahan baik Perbankan, Leasing, Asuransi, dll; Marketing adalah Calon-calon Pemimpin di masa depan. Peluang Promosi jabatan terbuka lebih lebar daripada bagian yang lain. Masa-depan itu normalnya bukan puluhan tahun ke depan, tetapi di bawah 5-10 tahun menurut pengamatan saya. Teman-teman yang ingin karier melejit dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama? RO adalah jawaban yang tepat.
Jadi pertanyaannya sekarang adalah: Teman-teman mau menjadi seorang RO? Kalau memutuskan “Tidak Mau” ya sebaiknya di close saja tulisan ini dan urungkan niat teman-teman melamar/ikut tes wawancara/tes tulisan menjadi RO. Kalau jawabannya adalah “SIAP, SAYA MAU COBA” maka berikut beberapa tips-trik supaya bisa tembus.
Tips Tembus Tes Wawancara
1. Kuasai tentang Intermediasi Bank, dan apa sebenarnya RO itu (di awal tulisan ini.)
2. Hafal dan Kuasai Prinsi 5C yaitu 5 hal yang harus ada pada Calon Debitur untuk bisa mendapatkan pinjaman Kredit Perbankan, yaitu :
- Character = Kemauan membayar
- Capacity = Kemampuan membayar
- Collateral = Kualitas jaminan sebagai jalan keluar terakhir
- Capital = Kekuatan modal
- Conditions = Ketahanan terhadap perubahan kondisi
3. Kesankan kepada Penginterview bahwa anda adalah seorang yang mampu berinteraksi baik dengan seseorang yang baru anda temui. Usahakan suasana cair dan tidak tegang.
4. Kuasai dasar-dasar Ms. Excell dan Ms. Office
Tips Tembus Tes Tulisan
1. Pelajari dan kuasi kembali Prinsip matematika Dasar (Perhitungan Pecahan, Desimal, hitung cepat penambahan angka-angka satuan).
2. Jawablah yang menurut anda benar dalam Psikotes. Psikotes adalah tes untuk mengukur aspek individu secara psikis. Tes dapat berbentuk tertulis, visual, atau evaluasi secara verbal yang teradministrasi untuk mengukur fungsi kognitif dan emosional. Jawaban-jawaban dalam Psikotes sebaiknya tidak dibuat-buat sehingga tidak menunjukan jati diri teman-teman yang sebenarnya.
Semoga Sukses menjadi Seorang Relationship Officer :). (http://www.hzh.co.in)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H