Mohon tunggu...
Harnita Rahman
Harnita Rahman Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu Rumah Tangga

Senang Menulis, senang berbagi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mesin Manusia

15 Januari 2021   08:38 Diperbarui: 15 Januari 2021   08:43 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mesin Manusia

Pagi, jam berdentang
Alarm berdering
Roda rutinitas bergerak berulang

Siang, terik dilawan
Lapar dilupakan
Luang diabaikan
Roda rutinitas bergerak tidak usai tidak berkesudahan

Malam, lelah tergadai
Lelap memuai
Roda rutinitas meminta jeda henti

Dan nyatanya, tidak ada yang betul-betul berhenti
Sejak pagi hingga dini hari lagi
Manusia terus berlari
Berkejaran, berlomba, menuju entah yang misteri

Manusia,
Sejak malam hingga subuh hari menguras energi
Demi menjadi yang mereka impi  
Walau bayarannya adalah sunyi

Manusia mencipta mesin
Mesin menyingkirkan manusia
Manusia berlari enggan berhenti
Lalu menjadi mesin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun