Judul Buku: My Novel Rembulan Love (Love Between a Moon and a Star)
Penulis: Hodijah
Penerbit: Hodijah
Terbit: 2015
Harga: Rp145.000,00
Tebal: 194 halaman
Sebentar, nilai tersebut tidak ada hubungannya dengan patokan nilai Goodreads, ya.
Lupa tanggal pastinya, yang jelas, tidak lama setelah Twitter meributkan judul novel Rembulan Love, saya menerima berkasnya. Cukup berbangga hati menjadi orang ketiga, menurut hitungan saya, ya, setelah Tuhan dan Hodijah sendiri, yang membaca draft ini.
Sebentar, review ini mengandung spoiler, lho.
Sebentar.
Tunggu sebentar.
Begini... Hm... Review, ya? OK, review.
(blank)
Gini...
Ingat permainan horor di film Saw? Saya akan gambarkan sedikit. Eh, jangan, deh. Gini, permainan horor di film Saw mengharuskan pesertanya melakukan misi untuk menyelamatkan diri sendiri atau orang lain. Kalau tidak mau atau gagal, mati. Kalian harus berpacu dengan waktu. Kalian akan dibuat takut. Kalian akan dibuat sakit. Bayangkan jika kalian ada di film itu. Tiba-tiba, terbangun dari tidur dalam keadaan terlentang dengan tangan dan kaki terikat kuat. Ada sebilah pisau tergantung tepat di atas kening kalian dengan jarak tertentu. Pisau akan ditarik mundur jika kalian berhasil menjalankan misi atau didorong maju jika kalian gagal. Horor, bukan?
Sebentar, apa? Oh, saya tidak bilang membaca Rembulan Love sama seperti permainan horor itu, ya. Saya hanya teringat. Tiba-tiba.
Ya, apa? Lanjut? Ayo.
Begitu masuk bab 1 dengan judul Atap Rumah yang Bocor, saya refleks memeriksa jumlah bab di buku ini. Ada 15. OK. Lalu, saya kembali ke halaman pertama bab 1 dan menghitung jumlah halaman di bab tersebut. Ada 9. 15 bab dengan rata-rata 9 halaman. OK. Lalu, saya menutup buku ini.
Beberapa jam kemudian...
Setelah memastikan kerjaan rapi, menanyakan kabar seseorang sebut saja Niall Horan, memenuhi kebutuhan diri, fangirling beberapa jam, menonton kembali serial investigasi kriminal, dan mengerjakan hal penting lain, akhirnya saya memulai perjalanan maha ini.
Di halaman 7 dari 194 Rembulan Love oleh Hodijah
Malam. Hujan. Ada kucing asing. Kucingnya dibawa masuk ke rumah. Kucingnya digendong. Kucingnya dikasih susu. Kucingnya raib. Kucingnya ke mana? Kucingnya hilang bersamaan bocornya atap.
Di halaman 33 dari 194 Rembulan Love oleh Hodijah
Ternyata si tokoh utama seorang fangirl! Salah satu adegan di bab ini, kalau jeli, mirip-mirip adegan Rangga lempar pulpen di perpustakaan. Tapi bukan Rangga, tidak lempar pulpen, dan bukan di perpustakaan. Mirip, ya?
Di halaman 94 dari 194 Rembulan Love oleh Hodijah
Whoa! Kucingnya ada lagi. Kucingnya kembali. Kucingnya berhasil (?)
Di halaman 157 dari 194 Rembulan Love oleh Hodijah
Apa? Ternyata Niall Horan itu teman gue sendiri? Selama ini Niall Horan adalah teman gue sendiri? Niall Horan menyamar sebagai anggota One Direction padahal Niall Horan itu teman gue sendiri? Aduh gue kaget!
Presentasinya sudah, sekarang, giliran komentar.
Komentar: presentasinya tidak jelek.
Saya kasih 5 bintang:
1 bintang untuk sampulnya karena buku harus ada sampulnya, kan?
1 bintang untuk naskahnya karena buku bahan utamanya, ya, naskah, kan?
1 bintang untuk publish your dream.
1 bintang untuk jalan terus pantang mundur. People talk *hit, we listen, we don’t care.
1 bintang untuk menulis dan menyelesaikannya.
Selamat untuk novel pertamamu, Hodijah. Saya tunggu kumpulan puisi indahnya.
Serius.
(review ini menggambarkan kurang lebih isi novelnya) (kode berlaku)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI