Mohon tunggu...
Harni AsihMutmainah
Harni AsihMutmainah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Palangka Raya

Mahasiswa S1 Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Palangka Raya

Selanjutnya

Tutup

Money

Corona Melanda Hutang Negara Kian Membahana

30 April 2021   08:45 Diperbarui: 30 April 2021   08:50 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Indonesia di hebohkan dengan wabah covid, hutang belum tertangani persoalan baru kian muncul lagi bak jatuh tertimpa tangga Indonesia kian memperjelas konflik konfliknya, mulai dari penyalahgunaan narkoba hingga penyelewengan bansos corona. Status Indonesia yang masih negara berkembang ini memungkinkan untuk pertumbuhan ekonomi mengalami naik dan turun.  Adam Smith berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi adalah suatu perubahan tingkat ekonomi yang dialami suatu negara yang bergantung pada adanya perkembangan jumlah penduduk. Dengan adanya perkembangan jumlah penduduk, maka hasil dari produksi suatu negara juga tentunya akan meningkat.

Apabila dari beberapa faktor tersebut tidak terpenuhi maka laju pertumbuhan ekonomi akan terhambat bahkan mampu mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan sosial. Misal contoh sederhana keberadaan sumber daya alam yang melimpah tanpa diiringi sumber daya manusia yang memadai maka sumber daya alam tersebut akan sia sia dan tidak memiliki nilai ekonomi atau misal minimnya lapangan pekerjaan yang mana jumlah lapangan kerja tidak sebanding dengan jumlah tenaga kerja dan bisa mengakibatkan  terjadinya yang pengangguran, tingginya angka pengangguran bisa memicu peningkatan angka kriniminalitas dan kemiskinan. Yang mana itu semua sangat berpengaruh dengan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi sendiri dapat di ukur dengan

Hutang Luar Negeri

Sejak merdeka sampai dengan saat ini Indonesia tidak pernah terbebas dari hutang bahkan perkembangannya bagaikan di pupuk. Saya miris melihtnya tapi apa boleh buat itulah kenyataannya. Semua manusia yang terlahir sudah di bekali oleh hutang negara. Mirisnya sudah tau begitu tapi korupsi kian merajalela, bak tutup mata  bansos covid 19 pun di santapnya baik dari pemerintah pusat, daerah bahkan sampai ke desa. Tak habis pikir itulah budaya Indonesia pola pikir yang sudah mendarah daging dengan berupaya pada keuntungan tak menjadikan negara maju nan kaya, tapi justru sebaliknya. Terlihat dari buktinya nyata yang menunjukkan bahwa hutang luar negeri secara periodik mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.

   Dikutip dari Databoks

Berdasarkan data diatas maka dapat di simpulkan bahwa hutang Indonesia mengalami kenaikan secara spesifik dari tahun ke tahun. Dari disini dapat kita ketahui bersama bahwa untuk memenuhi kebutuhan operasional Indonesia belum mampu mandiri dan masih harus bergantung dengan hutang luar negeri. Dengan ketidakmampuan negara dalam memenuhi kebutuhannya maka  bisa dijadikan indikator lemahnya pertumbuhan ekonomi .

 Solusi Menanggapi Persoalan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Pada dasarnya persoalan seperti dapat di hindari karena kalau untuk mengatasi secara utuh hanya kecil kemungkinan,  kita sendiri menyadari bahwa Indonesia saat ini masih berstatus negara berkembang yang angka pengangguran, kemiskinan, dan kriminalisnya tergolong tinggi. Untuk mengurangi hal tersebut maka kita harus memulai dari menset pola pikir manusia itu sendiri. Indonesia untuk memenuhi biaya operasional saja sampai harus berhutang, sedangkan pendistribusian biaya operasional tersebut tak jarang salah sasaran bahkan di salah gunakan hingga terjadi tindak pidana korupsi. Korupsi sendiri di anggap sebagai budaya Indonesia,mengapa demikian? Karena korupsi sejak zaman nenek moyang sampai dengan saat ini belum bisa teratasi. Hal demikian yang harusnya di galakkan, karena dengan tidak tercukupinya biaya operasional negara akan memepengaruhi pada peningkatan hutang negara. Di samping itu kita juga bisa memanfaatkan kekayaan alam yang di Indonesia sebagai salah satu sumber penghasilan negara, seperti halnya pemanfaatn ubi kayu yang saat ini nilai jualnya sangat rendah . sehebat apapun negara  berusaha memenuhi kebtuhan rakyatnya, tapi kalau rakyatnya sendiri tidak bisa mengalokasikan apa yang di upayakan negara maka hasilnya akan sia sia. Jadilah generasai yang pandai berdedikasi nyata dari ilmu yang kita punya, tidak hanya sekedar bicara dengan dalil gelar yang kita punya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun