Setelah tinggal hampir delapan tahun di Lamongan, mau tak mau saya menyesuaikan dengan kultur Jawa Timur. Selain bahasa lokal, kuliner setempat lama-lama saya gemari. Agar bisa berbahasa Jawa, saya berusaha menggunakan krama inggil saat berbelanja di pasar tradisional.
Sebagai warga Jatim, kebijakan apa pun yang diambil pemerintah daerah maupun provinsi, tentu saya sangat terpengaruh. Dampak enak atau tidak, saya bakal ikut merasakan. Dari sinilah saya benar-benar menunggu perhelatan Pilkada serantak 2024 nanti, termasuk pilgub Lamongan dan pilgub Jatim.
Hajatan rakyat
Kadang pemilihan pemimpin daerah dianggap sekadar urusan parpol atau KPU setempat. Padahal itu tidak benar sebab pilkada menyangkut hajat hidup orang banyak. Rakyat sangat berkepentingan dalam pilkada. Terpilihnya pemimpin daerah akan menentukan pembangunan dan kemajuan daerah tersebut.
Ini disampaikan Aang Kunaifi dalam media gathering bersama jurnalis dan bloger di Surabaya 16 Agustus lalu. Bertempat di Soto Kudus, Gayungan ia menyampaikan optimismenya bahwa partisipasi masyarakat dalam pilkada akan besar. Ini tak terlepas dari peran media yang bisa menjadi corong sosialisasi.
Puluhan awak media, baik cetak, online, dan televisi menyambut sinergi ini dengan semangat berapi-api. Butuh kolaborasi dan keterlibatan berbagai pihak agar pilkada serentak sukses digelar. Semua bermula dari langkah sosialisasi yang tepat guna.
Lomba dan kirab
Dua bentuk kegiatan yang dipilih oleh KPU Jatim adalah kompetisi jurnalistik dan kirab maskot pilkada. Lomba jurnalistik telah diluncurkan sejak Juli dan akan berakhir pada November nanti selepas coblosan.Â
Lomba ini terbagi dalam tiga kategori: tulisan, video, dan foto. Baik jurnalis maupun masyarakat umum bisa berpartisipasi dalam kompetisi ini.
Untuk mengetahui syarat dan temanya, silakan langsung mengunjungi akun Instagram KPu Jatim. Jangan sampai hadiah total Rp280 juta menguap loh, teman!
Kedua, KPU Jatim mengadakan Kirab maskot yang dimulai dari Pacitan dan Sumenep. Pada 12 Oktober kedua jalur ini akan bertemu di Surabaya. Total ada 39 maskot yang diarak di tiap kota: 38 maskot kota/kabupaten dan 1 maskot pilgub Jatim.