Sebagai orangtua yang berusaha mendukung minat dan bakat anak, Septi dan suami mencari tempat yang bisa menambah kemampuan Luigi dalam bermain catur. Mereka menemukan klub catur di sekitar Gresik yang bertempat di sebuah kedai kopi.Â
Namun jangan salah, klub catur di kedai kopi itu digawangi oleh para suhu catur yang bukan kaleng-kaleng. Tidak hanya di Gresik, Luigi juga bergabung dengan klub di Surabaya, bahkan pernah ikut berguru pada Grand Master catur di Jakarta.Â
Semenjak itulah Luigi makin menempa kepiawaiannya dalam menggerakkan bidak-bidak catur hingga mampu meraih prestasi bahkan hingga tingkat provinsi, di antaranya Juara 2 (medali perak) kategori U-8 Putra pada Junior Rapid Chess Championship 2024.
Permainan catur yang bagi sebagian orang, bahkan orang dewasa sulit dilakukan karena menuntut berpikir kritis dalam mengambil keputusan dan terampil memprediksi gerakan lawan, memberikan begitu banyak manfaat bagi Luigi.Â
Septi bahkan mendapatkan manfaat lain yang bisa diambil oleh Luigi dalam kemampuan akademisnya. Luigi yang saat ini bersekolah di SD Muhammadiyah 1 GKB (MUGEB) Gresik dan bercita-cita menjadi seorang Youtuber serta Grand Master catur mampu memperoleh nilai sempurna (100) dalam Matematika.
Selain itu, dia mampu menulis secara runtut pengalamannya saat mudik. Hal ini tentu membuat Septi dan suami merasa cukup bangga meski itu bukanlah hal yang utama.Â
Kalah atau Menang adalah Hal yang BiasaÂ
Meski tampak duduk tenang di tempat, sebuah turnamen catur membutuhkan konsentrasi jangka panjang dan kondisi fisik yang prima.Â
Olahraga catur tidak menggunakan sistem gugur karena setiap pemain akan memainkan sejumlah babak yang ditentukan panitia, biasanya menyesuaikan jumlah peserta (bisa 5, 6, 7 bahkan 9 babak atau putaran).Â
Pemenang setiap babak akan mendapatkan 1 poin, remis akan mendapatkan 0,5 poin, dan kalah 0 poin. Pemenang akhir adalah akumulasi poin paling banyak.Â