Mohon tunggu...
Siti Suharni
Siti Suharni Mohon Tunggu... Editor lepas - Suka menulis

ibu rumah tangga yang suka baca dan film India

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Selaksa Asa Heri Chandra Santoso Merawat Sastra di Desa

18 Agustus 2023   11:25 Diperbarui: 18 Agustus 2023   16:42 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Heri membaca puisi pada acara Komunitas Lereng Medini. (Foto: jejakliterasi.id)

The internet is the first thing that humanity has built that humanity doesn’t understand, the largest experiment in anarchy that we have ever had. 

--Eric Schmidt

Era internet saat ini merupakan salah satu masa di mana manusia, mulai dari generasi Baby Boomers, Gen X, Y (Milennials), Z, bahkan hingga Gen Alpha secara global memiliki pengalaman terhubung mengenai berbagai hal yang campur aduk meski pengalaman ini belum sepenuhnya bisa disadari atau dipahami oleh diri mereka sendiri. 

Segala sesuatu datang dan berjalan begitu cepat serta membutuhkan respon yang cepat pula, sebagaimana halnya ketika kita mengalami derasnya arus informasi di media sosial.

Warga Dunia Membutuhkan Sastra

Kemudahan dan kecepatan dalam mengakses internet pada gawai seperti ponsel pintar (smartphone) hampir merata di seluruh belahan dunia dan memberikan dampak yang tidak bisa dikatakan sederhana. Masyarakat perkotaan maupun masyarakat yang letaknya di pelosok daerah mengalami hal yang serupa. Kita bisa mengatakan bahwa pengaruh internet tersebut ibarat memiliki dua sisi dari sebuah koin, ada sisi positif maupun negatifnya.

Betapa miris ketika belakangan ini kita menemukan fakta bahwa terdapat sebagian netizen menjadi pengguna ujaran-ujaran kasar serta tingginya fenomena perilaku korupsi, ancaman radikalisasi, intoleransi, dan menurunnya kesehatan mental. Kenyataan tersebut sangat bisa dipengaruhi oleh tingkat literasi yang masih rendah dan hal tersebut merupakan tantangan besar bagi seluruh komponen masyarakat kita.

Gen Z mendominasi (Sumber: katadata)
Gen Z mendominasi (Sumber: katadata)

Generasi muda, terutama generasi milenial dan Generasi Alpha yang kini menjadi bagian terbesar populasi jelas menjadi penentu peradaban bangsa ini di masa depan. Tentu saja ini bukan pekerjaan atau tanggung jawab yang bisa dilakukan dengan mudah. Menata kembali sendi-sendi kepribadian melalui penanaman kembali nilai-nilai moral bangsa yang adiluhung harus dilakukan secara bersama-sama dan kita bisa mulai dari sisi humaniora, lingkungan, atau pendidikan, salah satunya melalui sastra. Mengapa sastra?

Ya, sejak zaman dulu sastra telah memberikan pengaruh yang besar terhadap peradaban suatu bangsa. Kita perlu menanamkan optimisme bahwa budaya terkait sastra, baik yang ditulis untuk menghasilkan karya atau hanya sekadar untuk dinikmati dengan membaca akan dapat memberi pengaruh signifikan meski secara lembut dan perlahan.

Pergulatan Heri Membidani Komunitas Sastra di Lereng Medini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun