Mohon tunggu...
Puisi

Semayam

17 April 2010   04:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:45 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

mindaku terseok mencari sinar

anai-anai tlah jadi kebahagiaan

otakku tak lagi bernafas

nafasku pun tanpa makna

sepenuhnya aku takluk

pada besutan jaman tergilas

marwah padam leher tertekuk

dikangkangi tak lagi pias

demi hari, demi hari memekat

gundah menciut berubah pasrah

disini melenguh rebah

lenguh menipis hingga mendesis

khalik,

terlalu panjang nazakku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun