KEMUNING MUDA, SIAK - Mahasiswa Universitas Riau (UNRI) yang tergabung dalam Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) melakukan inovasi di Kampung Kemuning Muda, Kecamatan Bungaraya, Kabupaten Siak. Salah satu inovasi yang diimplementasikan adalah penerapan sistem akuaponik sederhana dengan menggunakan sekam sebagai media tanam.
Kampung Kemuning Muda dikenal sebagai daerah yang memiliki lahan pekarangan rumah yang luas namun belum termanfaatkan secara optimal. Melalui program ini, mahasiswa KUKERTA MBKM UNRI berusaha mengoptimalkan potensi lahan pekarangan rumah warga dengan memanfaatkan teknik akuaponik. Sistem ini mengombinasikan budidaya ikan dan penanaman sayuran dalam satu kesatuan  yang saling menguntungkan.
Sistem akuaponik yang diterapkan menggunakan sekam sebagai media tanam. Pemilihan sekam sebagai media tanam didasarkan pada ketersediaan dan kelimpahan bahan tersebut di daerah tersebut yang merupakan limbah dari padi sebagai komoditas utama di kampung ini. Selain itu, sekam memiliki sifat ringan, mudah menyerap air, dan kaya akan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Dengan memanfaatkan sekam, sistem akuaponik ini diharapkan dapat menghasilkan tanaman yang sehat dan berkualitas.
Penerapan sistem akuaponik ini tidak hanya bertujuan untuk memaksimalkan potensi lahan pekarangan rumah, tetapi juga diharapkan dapat meningkatkan kemandirian pangan warga Kampung Kemuning Muda. Dengan adanya sistem ini, warga dapat memproduksi sayuran segar dan ikan konsumsi sendiri, yang tentunya akan mendukung ketahanan pangan keluarga.
Para mahasiswa juga memberikan pelatihan dan pendampingan kepada warga setempat mengenai cara membuat dan merawat sistem akuaponik ini. Mulai dari proses pembuatan kerangka akuaponik, penyiapan sekam sebagai media tanam, hingga pemeliharaan ikan dan tanaman, semua dilakukan dengan pendekatan yang sederhana dan mudah diterapkan oleh masyarakat.
Qowiyu Yusrizal selaku ketua dari kelompok Kukerta MBKM Unri HarmoniX dalam kata sambutannya menyampaikan bahwa "Melihat potensi Kampung kemuning muda akan sumberdaya pertanian dan perikanan, sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan industri kreatif dalam bidang pemanfaatan limbah pertanian. karena melihat masyarakat kampung kemuning muda tidak mengolah limbah menjadi bermanfaat bahkan bernilai ekonomi, juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pemanfaatan lingkungan tempat tinggal" ucap Qowiyu.
Program sosialisasi dan pelatihan ini merupakan bagian dari program unggulan KUKERTA MBKM UNRI di Kampung Kemuning Muda. Mahasiswa berharap bahwa inovasi ini dapat diterapkan secara berkelanjutan oleh masyarakat, serta menjadi inspirasi bagi daerah lain di Kabupaten Siak untuk memaksimalkan potensi lokal yang ada.
Pada akhir kegiatan, Tim KUKERTA MBKM UNRI HarmoniX menyerahkan bantuan berupa bibit ikan lele, benih sayuran, dan arang sekam untuk pembuatan akuaponik. Dengan bantuan ini, masyarakat diharapkan dapat langsung mempraktikkan apa yang telah mereka pelajari selama sosialisasi, sehingga manfaat dari program ini dapat segera dirasakan.
Melalui program ini, mahasiswa KUKERTA MBKM UNRI tidak hanya memperkenalkan teknologi pertanian yang inovatif, tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya keberlanjutan lingkungan dan kemandirian pangan. Semangat kolaboratif antara mahasiswa dan masyarakat diharapkan dapat terus berlanjut, guna membangun Kampung Kemuning Muda yang lebih produktif dan berkelanjutan di masa depan.