Mohon tunggu...
Ardhisa Harmanita
Ardhisa Harmanita Mohon Tunggu... -

Youthism

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rindu dalam Rintik Hujan

27 Oktober 2014   03:12 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:38 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hujan membasahi tanah berdebu
Tercium aroma tanah yang basah
Rasa rindu semakin menggebu
Membuatku serba salah

Guntur menggelegar membelah pertiwi
Awan kelabu menjadi jubahnya
Tutur katamu terdengar sampai sini
Walaupun kau berada ribuan mil jauhnya

Rintik hujan basahi atap
Menusuk hingga ke pori-pori kayu
Seandainya ada kata tentang berharap
Tentunya adalah kehadiranmu

Hujan turun malam ini
Memberi pesan tentang ketenangan
Aku mendengar jeritan disini
Meneriakkan tentang suatu perjalanan

Kilat cahaya petir membuatku terkesiap
Membuyarkan lamunan tentang kerinduan
Tersadar sebuah doa terucap
Agar dirimu selalu disayang Tuhan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun