Mohon tunggu...
Inovasi

Ledakan Bom Surabaya dan Sidiarjo: Ketua PP FORMAPSI Pertanyakan Kinerja BIN

14 Mei 2018   02:57 Diperbarui: 14 Mei 2018   10:11 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


*Kumparan*. *Jakarta*- Peristiwa ledakan pemboman di unit rusunawa Sidiarjo Jawa Timur (Jatim) sekitar pukul 21.00 WIB kembali terjadi, peristiwa ini sangat menggannggu psikologi rakyat Indonesia khususnya masyarakat disekitar tempat kejadian perkara (TKP) dan peristiwa ini merupakan kejahatan kemanusian yang mengganggu keamanan Negara Kesatuan Repoblik Indonesia (NKRI).

Ketua bidang Hukum dan Kebijakan Publik Pengurus Pusat Forum Pascasarjana Indonesia (FORMAPSI) peristiwa pemboman ini terjadi dari satu titik ke titik yang lain dan kami dari FORMAPSI mengutuk keras orang-orang yang melakukan perbuatan yang tidak berkemanusiaan ini. Ungkapnya.

Lebih lanjut Harmoko Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Hukum Universitas Muhammadiyah Jakarta mengakatan bahwa dengan terjadinya ledakan BOM mulai dari Surabaya  di 3 Greja dan terjadi lagi di Sidoarjo Jawa Timur kami mempertanyakan kinerja dari Badan Intelejen Negara (BIN) Republik Indonesia yang tidak efektif untuk mendeteksi dini, peringatan dini dalam rangka pencegahan, penangkalan, dan penanggulangan terhadap setiap hakikat ancaman yang mungkin timbul dan mengancam kepentingan dan keamanan nasional sebagaimana di jelaskan dalam pasal 4 UU 17 Tahun 2011.

Maka dengan terjadinya ledakan BOM di Surabaya dan Sidoarjo ini menunjukan bahwa kurang efektifnya peran BIN dalam rangka mendeteksi hal-hal yang mengganggu kemanan Negara ini, bukan saja BIN tapi juga peran BHABINKAMTIBMAS di setiap kelurahan atau desa juga tidak efektif, tegas Pemuda asal Bima NTB.

Peristiwa bom di beberapa tempat ini menjadi otokkritik bagi BIN dan Kapolri sehingga kedepan lebih memaksimalkan lagi peran masing-masing.
Dengan adanya peristiwa ini kami berharap rakyat Indonesia tetap menjaga hubungan baik antar sesama umat beragama dan jangan mudah terprofokasi oleh siapapun apalagi dengan informasi-informasi yang belum jelas kebenaranya. Tutup Harmoko.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun