Mohon tunggu...
Yuli Harmita
Yuli Harmita Mohon Tunggu... lainnya -

~Hamba Allah yg lemah, yg sangat mengharapkan Cinta, ridha dan rahmat-Nya~

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pantauan; Tradisi Unik di Kota Lahat

20 Oktober 2013   05:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:17 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa bulan lalu ketika meninggalkan kota Palembang  dan kembali ke kota Lahat, bertemu dengan teman-teman lama. Mereka semua berkata bahwa badanku kurus. Tapi sekarang  ketika bertemu kembali, banyak teman yang berkata bahwa aku sudah terlihat gemuk. Senangnya hatiku mendengarnya…semoga keinginan untuk mendonorkan darah akan terkabul.

Dari penilaian teman tersebut, aku jadi sering berpikir mungkin benar sekarang mulai gemuk. Baru beberapa bulan di Lahat, sejak lebaran Idul Fitri hingga sekarang, aku sering ikut tradisi unik di kota ini yaitu Pantauan. Pantauan adalah mengajak tamu/undangan/kerabat/dsb makan-makan di rumah. Pantauan ini biasanya ada ketika lebaran, pernikahan, dan kematian. Sudah beberapa kali menghadiri undangan pernikahan, selalu diajak tetangga sekitar rumah yang punya hajat. Coba bayangkan bila ada 15 rumah yang mengajak makan di rumahnya? Asyik, seru, gratis, kenyang… :D

Di kampungku sendiri, ada macam-macam jenis Pantauan. Pantauan Bunting (Pengantin, red.), Pantauan Anak Belai (undangan keluarga), Pantauan Simah (pihak besan). Ikut Pantauan Bunting yang enak, makanan yang disediakan tiap rumah sekampung adalah makanan yang terbaik. Di kampungku, pengantin disertai “dayang-dayangnya” harus keliling kampung ke rumah-rumah yang mengajak. Mungkin sangat melelahkan bagi sang pengantin, tapi itu sudah jadi tradisi yang tidak boleh ditiadakan. Para undangan pun akan diajak penghuni kampung untuk makan-makan di rumahnya, tapi tentunya setelah pengantin  terlebih dahulu selesai. Satu rumah yang hajatan, maka seluruh rumah di kampung akan sibuk juga menyiapkan kue-kue, makanan dan minuman. So, yang undangan ke Kota Lahat tidak akan pernah merasa kelaparan, siapkan perut kosong bila akan menghadiri undangan di Lahat… ^_^

Begitulah, aku begitu menikmati tradisi ini. Gratis booo…di kost-an jarang makan besar, hehe…

Salam Jeme Kite,

Sembilan Juli

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun