Pandemi Covid 19 telah merubah tatanan kehidupan masyarakat secara global. Kondisi ini menyebabkan terjadinya pergeseran ruang gerak bebas masyarakat menjadi terkontrol dengan menerapkan protocol kesehatan. Dampak dari pandemi Covid 19 ini juga dialami oleh petani, terutama petani yang bermukim dan berusaha tani dari wilayah yang masuk atau berdekatan dengan zona rawan terpapar covid 19.
Guna mencegah penyebaran covid 19 ini semakil luas maka pemerintah mengeluarkan kebijakan pembatasan social berskala besar yang dikenal dengan istilah PSBB, sehingga pemerintah menyarankan lahan kosong untuk dimanfaatkan secara maksimal. Lahan kosong ketika dikelolah secara optimal dapat membantu meningkatkan ekonomi masyarakat karena pengembangan sektor pertanian perkebunan dapat dikerjakan secara terus menerus. hasil sayuran atau buah-buahan yang ditanam di atas lahan kosong tidak hanya berdampak pada pemanfaatkan lahan namun juga meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat tersebut.
Hal ini bisa menjadi peluang untuk mengembangkan agrobisnis sector pertanian perkebunan yang nantinya dapat mempengaruhi ekonomi nasional, ketika pemanfaatannya dilakukan secara tepat. Namun dalam pemanfaatannya ada saja kendala yang sering dihadapi masyarakat.
Salah satu kendala dalam pemanfaatan lahan kosong dalam pengembangan sector pertanian perkebunan ialah masyarakat belum sepenuhnya mengetahui tentang pemanfaatan lahan kosong tersebut. Maka dari itu diperlukan hubungan yang saling bersinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki.
Bisa melalui hal yang sederhana seperti memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pengolahan lahan kosong yang tepat, pemilihan bibit unggul serta menyediakan subsidi bibit serta media dan prasarana kepada masyarakat sehingga mereka tidak kesulitan lagi dalam memanfaatkan lahan kosong tersebut, maupun dengan mmbuat program-program yang pro terhadap petani atau membentuk kelompok usaha tani yang kemudian dibimbing dalam memanfaatkan lahan kosong tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H