Mohon tunggu...
Harmen Batubara
Harmen Batubara Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis Buku

Suka diskusi tentang Pertahanan, Senang membaca dan menulis tentang kehidupan, saya memelihara blog wilayah perbatasan.com, wilayahpertahanan.com, bukuper batasan .com, harmenbatubara.com, bisnetreseller.com, affiliatebest tools.com; selama aktif saya banyak menghabiskan usia saya di wialayah perbatasan ; berikut buku-buku saya - Penetapan dan Penegasan Batas Negara; Wilayah Perbatasan Tertinggal&Di Terlantarkan; Jadikan Sebatik Ikon Kota Perbatasan; Mecintai Ujung Negeri Menjaga Kedaulatan Negara ; Strategi Sun Tzu Memanangkan Pilkada; 10 Langkah Efektif Memenangkan Pilkada Dengan Elegan; Papua Kemiskinan Pembiaran & Separatisme; Persiapan Tes Masuk Prajurit TNI; Penyelesaian Perselisihan Batas Daerah; Cara Mudah Dapat Uang Dari Clickbank; Rahasia Sukses Penulis Preneur; 7 Cara menulis Yang Disukai Koran; Ketika Semua Jalan Tertutup; Catatan Blogger Seorang Prajurit Perbatasan-Ketika Tugu Batas Digeser; Membangun Halaman Depan Bangsa; Pertahanan Kedaulatan Di Perbatasan-Tapal Batas-Profil Batas Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pusat Riset perbatasan Unhan dan Pengembangan perbatasan

3 Februari 2011   03:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:56 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengembangan Pulau Sebatik ke depan diupayakan untuk mengoftimalkan pemanfaatan berbagai potensi sumber daya yang ada, baik dari sisi letak geografisnya sendiri maupun potensi sumber daya alam yang telah ada, mencakup pengembangan usaha perikanan tangkap, pengembangan usaha tani perkebunan dan tanaman pangan seperti kakao, kopi, kelapa sawit dan padi serta pengembangan usaha-usaha perdagangan dan jasa yang menjadikannya sebagai pintu masuk ke wilayah KalimantanTimur khususnya kota-kota disepanjangn pantai timur Kalimantan mulai dari Balikpapan, Bontang,Tanjung Selor, Tarakan, Nunukan dan Sebatik, termasuk di dalamnya adalah potensi pariwisata (Trade and Service).

[caption id="attachment_88331" align="alignleft" width="250" caption="sebatik-perbatasan kaltim-popy"][/caption]

Usaha dan upaya diatas dipandang penting dalam menggerakan perekonomian Pulau Sebatik. pengembangan ekonomi kawasan perbatasan seperti halnya Pulau Sebatik di mana perdagangan dipandang penting mengingat perannnya selama ini yang mampu mengembangkan potensi wilayahnya sehingga dapat menjadi perhatian positip dari kota tetangganya Tawao. Tawao secara pasti telah menjadikan Sebatik sebagai partner dagang yang baik dan memberikan semangat kerjasamanya.

Konsepsi pengembangan wilayah Kabupaten Nunukan secara umum dan pulau Sebatik khususnya di masa depan harus terintegrasi dan dikembangkan melalui strategi pengembangan wilayah yang spesifik sesuai dengan kondisi geografi wilayahnya, yang sinkron dengan VISI INDONESIA 2025 DAN KONEKTIVITAS ASEAN 2015 baik pada wilayah laut maupun daratnya. Hal ini dikarenakan pada wilayah ini disamping merupakan wilayah perbatasan juga sebagai simpul dalam system jaringan perdagangan antar Negara, yang bisa memanfaatkan potensi perekonomian kota-kota besar di Kalimantan Timur, khususnya Balik Papan, Samarinda, Bontang, Sangata, Tanjung Selor, Tarakan dan Nunukan dengan kota-kota di wilayah Sabah. Dengan memanfaatkan pola kawasan berikat atau kawasan ekonomi khusus. Sumber daya wilayah perbatasan perlu dikelola dan didayagunakan dengan optimal dengan mengintegrasikannya dengan pembangunan nasional maupun kawasan sehingga dapat memberikan peluang bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat diwilayah tersebut.

Pusat Riset Perbatasan dan BNPP

Menjadikan wilayah perbatasan sebagai beranda depan Negara, berarti melakukan pembangunan wilayah dengan cara-cara yang benar, dilakukan berdasarkan pada suatu hasil riset yang dilakukan dengan baik oleh suatu badan riset yang berkualitas. Karena itu di masa yang akan datang Badan nasional Pengelola Perbatasan memerlukan partner berupa pusat riset yang tepat, pusat riset yang memahami tidak saja permasalahan pembangunan di wilayah perbatasan tetapi sekaligus yang bisa melihatnya dari sisi pertahanan.

Fakta memperlihatkan bahwa saatnya, Indonesia mempersiapkan segala sesuatunya terkait pembangunan wilayah perbatasan dengan cara-carayang benar dan berdasar pada hasil riset kajian unggulan oleh Universitas atau badan yang mempunyai kompetensi pada bidangnya. Dari sisi lain wilayah perbatasan itu sendiri membutuhkan model/ ikon tentang pembangunan wilayah atau pembangunan kota perbatasan yang bisa dijadikan acuan bagi pengembangan kota-kota lainnya. Dalam konstek seperti ini, maka tidaklah berlebihan bila untuk pengembangan pulau Sebatik ke depan dapat di jedikan sebagai ikon pembangunan Kota di perbatasan.

Di lihat dari Visi Indonesia 2025 dan Konektivitas Asean 2015 maka sedang di gagas adanya kooridor pengembangan potensi wilayah di Kalimantan Timur, khususnya di pesisir timur pulau Kalimantan yang menghubungkan Balikpapan-Tarakan-Nunukan-Sebatik dan Tawao (Malaysia), maka sudah pada tempatnya menjadikan pulau Sebatik sebagai Kota perbatasan dan menempatkannya sebagai kota dagang, yang mampu memberikan nilai tambah bagi kepentingan perdagangan di wilayah perbatasan. Sebatik yang ada saat ini masih sangat tergantung pada berbagai sarana dan prasarana dagang yang di berikan oleh Tawao ( Malaysia). Tanpa Tawao praktis kegiatan produksi dan semua usaha ( tani koko, sawit dan sembako) tidak akan jalan. Artinya semua bisnis yang ada di pulau Sebatik di kendalikan oleh Tawao.

Untuk mengurangi ketergantungan dan memberikan daya tawar yang lebih baik bagi para pengusaha Sebatik, maka ada beberapa hal yang perlu dipikirkan oleh Pemda beserta pengusaha lokal, yakni adanya pembangunan berbagai fasilitas yang bisa memberi nilai tambah bagi produk yang ada di pulau Sebatik yang meliputi pusat bisnis, pusat pengelolaan produk perikanan, produk pertanian dll. Dari segi ide pengembangan tidak ada salahnya kalau Pemda Nunukan, atau malah Tarakan ikut mempelajari kembali konsep lamatahun 80an, terkait pengembangan kedua kota tersebut sebagai bagian dari kawasan berikat nasional.

Pemda perlu bekerja sama dengan para pengusaha lokal, juga dengan Kota Tawao untuk sama-sama pengembangan pusat – pusat bisnis yang cocok untuk dikembangkan di Sebatik. Karena itu adanya sarana penunjang seperti dermaga dan pelabuhan yang bagus, pusat cool storage, pabrik pengalengan ikan; industry kakao; kelapa sawit dll. Adalah suatu kebutuhan yang riel. Sekarang ini nelayan harus menjual hasil tangkapannya ke pengusaha Tawao meski nilainya “rendah”. Dengan adanya cool storage, pengusaha Sebatik bisa melakukan nego yang lebih “fair” demi mendapatkan harga yang lebih pantas. Demikian juga dengan Sawit; Sebatik saat ini membutuhkan Fabrik pengolahan sawit, sebab dalam setahunnya sudah mampu menghasilan 600 ton.

Hal yang sama untuk petani Coklat, sebatik juga merupakan penghasil coklat yang cukup besar dengan kualitas yang sangat baik. Adanya pusat pengolahan coklat, akan memberikan nilai tambah yang sangat besar bagi Sebatik. Demikian pula dalam pengembangan Pariwisata, dari sisi keindahan alam, pulau Sebatik mempunyai pantai yang sangat indah dan bisa dikembangkan untuk “resort” dan rekreasi keluarga; untuk itu pemerintah perlu memperkuat jaringan transportasi yang ada, khususnya sarana Dermaga, ditambah pintu PPLB ( Pos Pemeriksaan Lintas Batas) yang mempunyai kewenangan keimigrasian. Bila hal itu bisa diwujudkan, maka dipercaya di masa depan Kota Sebatik akan jadi Ikon Kota perbatasan yang bisa jadi contoh bagi pengembangan wilayah perbatasan di masa yang akan datang. Tetapi semua itu Perlu terlebih dahulu dilakukan lewat Kajian dan Riset oleh institusi Riset yang mempunyai kompetentsi dibidangnya.

CDBR Unhan ke depan

Dari berbagai kegiatan penelitian dalam mempersiapkan dan menghantar Pusat Riset Perbatasan Unhan menjadi suatu Pusat Riset Unggulan di pulau Sebatik. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. Perlunya Pusat Riset Kajian Perbatasan unhan ini dikembangkan menjadi Pusat Riset Unggulan yang Konsern Dalam Pengembangan Potensi Wilayah Perbatasan. Pusat Riset ini nantinya diharapan tidak saja mempunyai basis data wilayah perbatasan, tetapi sekaligus menjadi partner Pemda kabupaten/Kota wilayah perbatasandalam mengkaji dan mengembangkan model pengembangan wilayah perbatasan.Hal ini bisa dilakukan dengan jalan berkolaborasi erat dengan berbagai institusi terkait di daerah dan di pusat, mulai BNPP pusat dan daerah, Bapenas dan Bappeda.

Dengan kolaborasi tersebut maka dapat dilahirkan konsep-konsep pengembangan wilayah yang sesuai dengan wilayah perbatasan yang spesifik (taylor made). Hasil-hasil atau model-model hasil kajian dan riset ini kemudian oleh Pusat Riset ini juga dapat mengkomunikasikannya dengan para pebisnis lokal, nasional maupun internasional yang dalam pelaksanaannya berkolaborasi dengan Kadin (Pusat dan Daerah). Dengan demikian Pusat Riset Unhan ini diharapkan jadi Pusat unggulan Kajian dalam menghasilkan konsep-konsep pengembangan wilayah perbatasan tetapi sekaligus juga mampu menjualnya kepada para pebisnis terkait di bidangnya, baik di tingkat lokal, nasional maupun Internasional dan tentu saja tetap berada pada sisi keunggulannya, yakni pemahamannya yang baik terkait pertahanan nasional.

oleh harmen batubara; kalau anda tertarik artikel tentang perbatasan silahkan mampir ke www.Wilayahperbatasan.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun