Mohon tunggu...
harlia agustiana
harlia agustiana Mohon Tunggu... -

Mahasiswa baru yang menggali ilmu dan pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Masa Kini: Polemik Kurikulum 2013 dan Pentingnya Pendidikan Karakter

31 Agustus 2014   01:48 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:03 731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama: Harlia Agustiana

Jurusan / Prodi: IKK / Pend. Tata Busana

Kelompok: 14

Universitas Negeri Jakarta

Pendidikan Masa Kini : Polemik Kurikulum 2013 dan Pentingnya Pendidikan Karakter

Di masa sekarang ini, pendidikan seperti sudah menjadi kebutuhan pokok di samping kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Indonesia sebagai Negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia, tentunya menjadi tempat jutaan siswa yang menuntut ilmu mulai dari tingkat sekolah dasar sampai sekolah menengah. Merekalah yang nantinya akan menjadi penerus bangsa Indonesia yang diharapkan dapat membawa Indonesia kepada perubahan yang nyata. Menempatkan Indonesia menjadi Negara maju yang makmur dan sejahtera.

Negara maju tentunya tidak terlepas dari dunia pendidikan. Semakin tinggi kualitas pendidikan suatu negara, maka semakin tinggi pula kualitas sumber daya manusia yang dapat memajukan dan mengharumkan negaranya. Dan cara pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia adalah dengan penetapan kurikulum 2013 sebagai pengganti Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006. Kontroversi pun terus bergulir di masyarakat seiring dengan diberlakukannya kurikulum 2013 ini. Yang sering menjadi bahan pembicaraan adalah tentang ketersediaan buku pelajaran, sarana dan prasarana mengajar, serta berkurangnya waktu untuk kegiatan pribadi.

Keluhan pun sering terlontar dari mulut para siswa yang merasakan langsung efek dari penetapan kurikulum tersebut. Mulai dari jam belajar yang lama, tugas menumpuk, sampai kabar bahwa ujian nasional akan dilakukan saat siswa berada di kelas dua sekolah menengah merupakan momok bagi mereka yang belum terbiasa dengan kurikulum baru ini. Mereka juga merasa dijadikan sebagai ‘’kelinci percobaan’’ oleh pemerintah atas kurikulum baru yang ditetapkan. Mendengar keluhan para siswa atas kurikulum 2013, saya merasa beruntung karena telah menamatkan wajb belajar 12 tahun. Pemerintah seharusnya dapat menunjang pemberlakuan kurikulum 2013 ini dengan sarana dan prasana yang memadai. Setidaknya dengan begitu para siswa akan lebih mudah dalam beradaptasi dengan kurikulum baru. Pemerintah juga harus memperhatikan kehidupan siswa dengan lingkungan sosialnya. Jangan sampai siswa kurang memiliki waktu untuk kegiatan pribadi dan sosial akibat beban tugas dan materi atas kurikulum 2013.

Selain fokus pada pendidikan secara akademik, perlu diingat bahwa pada masa sekarang ini pendidikan karakter juga tak kalah penting untuk diterapkan. Pendidikan karakterlah yang nantinya akan membentuk pribadi siswa secara individu. Kualitas moral para siswa saat ini terlihat memburuk. Sebagai contoh adalah kekerasan seperti tawuran dan tndaan “bullying” yang dilakukan para siswa berseragam. Menurunnya kualitas moral dalam kehidupan masyarakat Indonesia dewasa ini terutama dikalangan siswa menuntut diselenggaraannya pendidikan karakter. Sekolah dituntut untuk memainkan peran dan tanggungjawab untuk menanamkan, mengembangkan nilai – nilai baik dan membantu siswa untuk membentuk serta membangun karakter mereka agar menjadi pribadi yang baik. Pendidikan karakter diharapkan dapat menekankan pada nilai – nilai tertentu seperti rasa hormat, tanggung, jawab, jujur, peduli, dan adil. Pendidikan karakter juga diarahkan untuk membantu siswa untuk memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai – nilai tersebut baik dalam kehidupan mereka sendiri maupun kehidupan bermasyarakat.

Meskipun banyak problem yang dihadapi oleh pendidikan di Indonesia, namun itu semua tidak boleh menyurutkan semangat kita dalam menuntut ilmu. Bagaimanapun juga, pendidikan nasional merupakan investasi bagi masa depan bangsa. Sebab, melalui pendidikan nasional, masa depan bangsa sedang dirancang sebaik mungkin dengan cara mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang tidak kalah kualitasnya dengan negara-negara lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun