Mohon tunggu...
Harli Muin
Harli Muin Mohon Tunggu... Pengacara - Pemerhati Sosial

Saya mulai tertarik dengan masalah-masalah sosial, anti korupsi pembangunan, lingkungan hidup dan keamanan masyarakat, ketika saya masih kecil menyaksikan kampung di sulawesi tengah, terpencil, dimana saya lahir dan besar terkena banjir bandang dan saya menyaksikan bagaimana bencana itu menghancurkan semuanya dalam hitungan jam. Kehadiran sejumlah perusahaan HPH dan tambang menambah beban terhadap dampak yang disebabkan atas kemarahan alam itu. Kami kehilangan banyak sekali. Padahal kampung ini sebelumnya damai, tenteram jauh dari hiruk pikuk kota. Pilihan inilah yang kemudian menjadi karier saya dan menulis pesan damai yang berhubungan masalah-masalah tersebut di atas. Semoga kita bisa berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Diperkosa di Tahanan Polsek, Ada Apa Ini

19 Januari 2014   23:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:40 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Harli Muin

Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Mungkin kata ini tempat untuk menggambarkan Mejati, nama disamarkan, korban pemerkosaan di sel tahanan Polsek Wajo, Sulawesi Selatan. Pasal ia ditangkap Polisi dari Mapolsek Wajo disangka melakukan pelanggaran hukum dan ditahan di Mapolsek itu. Sudah ditahan, lalu diperkosa di Mapolsek itu.   Kejadian ini sangat aneh dan jarang terjadi.

Banyak orang tak bisa membayangkan, bagaimana bisa seorang tahanan perempuan di sel tahanan polisi diperkosa, bagaimana buruknya standar pengamanan polusi tersebut. Apakah ini yang disebut polisi profesional. Hampir semua orang pasti heran atas kejadian itu, karena lokus delikti perbuatan bejat itu berlangsung di rumah kepolisian. Di rumah kepolisian, di rumah tempat orang yang mestinya memberikan pengayoman terhadap masyarakat, menjaga ketertiban umum, dan menjaga ketenteraman  masyarakat.

Jumat, 17 Januari, sekira pukul 16.30 waktu Indonesia tengah, bertempat di sel tahanan Polsek Wajo, Sulawesi Selatan terjadi pemerkosaan oleh tahanan, yang bar-inisial Nasir terhadap tahan perempuan, Mejati, yang namanya disamarkan (http://m.jpnn.com/news.php?id=211857)

Dalam aksi ini, Nasir termasuk berani  dan dengan mudah melakukan tindakan kejahatan itu dengan dibantu oleh dua rekannya di kamar mandi (http://m.jpnn.com/news.php?id=211857). Pada titik ini, terlihat betapa standar prosedur pengamanan di Kapolsek sama sekali tidak bekerja dengan baik dan bahkan buruk.

Posisi dan letak sel tahanan perempuan dan sel tahanan laki laki berdekatan Kondisi sel pria dan perempuan di Mapolsek Wajo. Ditambah lagi toilet di Mapolsek itu ditempatkan tidak diletakkan ditempat yang mudah dinasti dan diawasi oke petugas.  Kondisi ini membuat pelaku dengan leluasa masuk ke sel tahanan wanita yang hanya dipisahkan oleh tembok itu.

Pemerkosaan berlangsung di sel tahan polisi, pelakunya harus dihukum berat, bukan saja terhadap pelaku, tetapi dua orang yang turut membantu Nasir harus juga dihukum berat.

Seandainya polisi siap siaga tidak lengah, mungkin saja kejadian tidak terjadi masa depan Mejati tak rusak. Namun polisi tidak serius bertugas dan kurang profesional sebagai tenaga penyedia keamanan terhadap warga  negara. Karena itu, polusi yang bertugas beserta Kapolsek Wajo harus dipecat. Kalau tidak mau di bilang gila, Kapolsek dianggap desertir, sebuah istilah yang dipakai untuk menjelaskan aparat negara yang melawan kode etik internal kepolisian.

Sebenarnya kejahatan di rumah tahunan seperti di lembaga kemasyarakatan, sel tahanan polisi bukan hal baru. Tahun lalu, LP Cipinang petugas departemen hukum dan HAM menemukan tahanan memproduksi narkoba di tahanan, termasuk juga menggunakan narkoba.

Dalam penyelidikan departemen hukum dan HAM menemukan para pelaku adalah tahanan di rumah tahanan itu, ada hubungan dengan suap. Dimana para pelaku itu, menyuap petugas lembaga kemasyarakatan, termasuk pemecatan menyeret ketua LP Cipinang dalam dalam kasus ini.

Pada titik ini, saya melihat bahwa kemungkinan kasus mudahnya para pelaku kejahatan yang melakukan  kejahatan mereka di tempat lembaga  hukum penegak  hukum itu, khususnya kejadian di Polsek Wajo ada hubungannya denga  korupsi. Para pelaku perkosa itu menyuap petugas disita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun