Bayangkan jika keluarga anda di sandra oleh teroris, bagaimana perasaan anda. Mungkin petikan berikut ini mewakili perasaan para korban pembajakan yang keluarga mereka dijadikan sandra.
“Suami saya pulang dengan selamat ke rumah, ujar Sadiyah dengan tetesan air mata, sesekali dilap dengan tisue, matanya memandang ke depan seperti hampa, tak punya harapan. Halimatus Sadiyah, nama lengkap dari Istri Suriyansyah, yang tinggal di Banjarmasin, beranak satu dan usia sekitar 28 tahun.
Cerita menyedihkan itu, Suriyansyah, , salah satu Anak Buah Kapal Brahman 12, sebuah kapal tag boat, yang menarik Anand 12, tongkang ber muatan batu bara, yang dibajak oleh kelompok Abusyyaf di Laut Filipina Selatan dan atau di bagian utara timur laut Indonesia. Pembajak meminta uang tebusan sekitar 15 miliar rupiah, setara dengan 50 juta peso, untuk pembebasan tawanan itu. Namun nila, merupakan nila dari 10 orang yang ditahan pembajak.
Raut sedih dan air mata dari Istri Suriansyah, mungkin juga dibagi rasakan secara bersama dari sepuluh ABK dan Mualim yang dibajak itu. Perasaan mereka sedih, hancur dan juga penuh harapan.
“Suami saya harus cepat pulang,” kata Yola Lasut, istri dari Alvin disebuah TV Nasional beberapa hari lalu, dengan wajah sedih.
10 warna negarayang ditahan itu, menurut laporan harian Merdekaonline (29/3/2016), adalah:
1. Peter Tonsen Barahama asal Batam
2. Julian Philip asal Minahasa
3. Alvian Elvis Peti asal Jakarta
4. Mahmud asal Banjarmasin