Asistensi Mengajar di Pesisir Kabupaten Cirebon

Pada hari Senin tanggal 29 Maret adalah hari pertama untuk mahasiswa dalam menjalankan aktivitas barunya yaitu mengikuti program Kampus Mengajar Angkatan 1. Menurut Rionald Silaban selaku direktur utama LPDP bahwa besar harapan kami untuk para mahasiswa dapat memberikan kontribusi atas permasalahan nyata yang dihadapi dunia pendidikan akibat dari dampak pendemi covid-19. 

Dalam proses belajar mengajar di sekolah guru merupakan peran utama dalam menjalankan proses pendidikan secara keseluruhan. Dalam hal ini guru akan berupaya dalam membuat langkah pembelajaran, pemilihan metode dan media pembelajaran, serta mengendalikan situasi dalam pembelajaran. 

Saat proses kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung makan perlu adanya timbal balik dari peserta didik. Tetapi karena situasi Indonesia saat ini yang terdampak pandemic covid-19, maka pembelajaran yang ditempuh mengalami hambatan.

Pemerintah saat ini tengah menyusun rencana untuk pencegahan penularan covid-19. Khususnya dalam sektor pendidikan pemerintah mengeluarkan kebijakan dengan penyelenggaraan pendidikan dilakukan secara daring atau pembelajaran jarak jauh. 

Dimana guru dapat melakukan kegiatan belajar mengajar tanpa melakukan tatap muka secara langsung dan dapat dilakukan dimana saja. Tetapi dilihat dari kondisi untuk tingkat sekolah dasar pembelajaran jarak jauh ini masih banyak mengalami kendala.

Karena kondisi tersebut, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan meluncurkan program kampus mengajar angkatan 1 yang merupakan salah satu bentuk pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Program ini merupakan asistensi mengajar untuk mahasiswa dalam beraksi, berkolaborasi, dan berkreasi selama tiga bulan di sekolah dasar terutama yang berada di daerah 3T.

Ruang lingkup program kampus mengajar angkatan 1 mencakup pembelajaran disemua mata pelajaran yang berfokus literasi dan numerasi, adaptasi teknologi, dan bantuan administrasi sekolah. Dengan dijalankannya program ini, diharapkan mahasiswa dapat mengasah jiwa kepemimpinan, kematangan emosional, dan kepekaan sosial. 

Sekolah yang menjadi sasaran program kampus mengajar angkatan 1 adalah sekolah dasar yang memiliki akreditasi paling tinggi B. Program ini dilakukan secara daring maupun luring sesuai dengan kondisi sekolah masing-masing. Adapun salah satu sekolah dasar yang menjadi tempat dijalankannya program kampus mengajar angkatan 1 yakni SD Negeri 3 Mundupesisir yang terletak di Desa Mundupesisir, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat. 

Berdasarkan analisis situasi yang dilakukan, sekolah tersebut menempati lokasi yang berada dipinggiran dekat laut. Selain itu, sekolah tersebut dekat dengan permukiman warga dan persis dibelakang pasar. Jalanan menuju sekolah tersebut kurang baik dimana jalanannya belum di aspal dan masih tanah sehingga ketika hujan, jalanannya sangat licin dan berlumpur. 

Akses jaringan internet cukup baik. Menurut salah satu pihak sekolah, Sekolah tersebut menyandang akreditasi B. Kurikulum yang diterapkan dalam pembelajaran sehari-hari yaitu Kurikulum 2013 dengan jumlah peserta didik sebanyak 297 siswa diantaranya 143 lak-laki dan 154 perempuan dengan jumlah rombel sebanyak 11.

Melalui program kampus mengajar angkatan 1 ini, mahasiswa dapat memiliki kegiatan yang menjadi tanggung jawab dalam membantu kegiatan belajar, membantu adaptasi teknologi, dan membantu administrasi di sekolah tersebut.