nasionalisme di kalangan Generasi Z menjadi salah satu tantangan utama bagi implementasi Pancasila di era modern. Fenomena ini dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, budaya, dan teknologi yang berkembang pesat.
Kurangnya rasaGenerasi Z hidup di era globalisasi, di mana akses terhadap budaya asing sangat mudah melalui media sosial, internet, dan hiburan global. Paparan ini sering kali membuat nilai-nilai lokal dan nasional tersisih. Contohnya, banyak Generasi Z yang lebih mengidolakan tokoh luar negeri daripada pahlawan nasional,dan juga generasi Z cenderung lebih individualistis karena pengaruh teknologi dan media sosial. Solidaritas dan kepedulian terhadap isu-isu kebangsaan sering kali terabaikan.
lalu juga Pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila sering kali bersifat teoritis dan kurang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Akibatnya, Generasi Z merasa Pancasila tidak memiliki hubungan langsung dengan tantangan yang mereka hadapi,dan Media sosial sering menjadi sumber disinformasi dan ujaran kebencian yang dapat memecah belah persatuan bangsa. Generasi Z yang aktif di platform ini rentan terhadap narasi negatif yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.Â
Rasa nasionalisme Generasi Z dapat ditingkatkan dengan pendekatan yang kreatif, relevan, dan berbasis teknologi. Implementasi nilai-nilai Pancasila di era modern memerlukan keterlibatan semua pihak, baik pemerintah, pendidik, hingga masyarakat umum, untuk membangun kesadaran dan kebanggaan akan identitas nasional. Di era globalisasi ini menjadi tantangan bagi para pendidik untuk menanamkan nilai-nilai pancasila dan rasa nasionalisme.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI