SMA Negeri 1 Subah. Acara  ini selain dalam rangka melatih guru untuk memproduksi media pembelajaran sebagai konten positif, juga  dalam rangka mengenalkan penggunaan perangkat lunak bebas pakai (bukan bajakan) di dunia pendidikan. Sebagaimana kita tahu, guru adalah ujung tombak dalam dunia pendidikan.Â
Tim pengabdian masyarakat dari Prodi Pendidikan Kimia UNNES, baru-baru ini menyelenggarakan pelatihan produksi media pembelajaran menggunakan software gratis (freeware) kepada guru-guru diBertindak sebagai ketua, adalah Harjito, S.Pd.,M.Sc yang dalam tugas keseharian adalah pengampu mata kuliah desain media dan produksi media di Program Studi Pendidikan Kimia. Untuk memeprkuat sisi edukasi, digandeng pakar pendidikan yaitu Prof. Dr. Murbangun Nuswowati, M.Si..Â
Sementara untuk penguatan kontent diamanatkan kepada Sri Kadarwati, M.Si., P.hd., Drs. Kasmui, M.Si. Kegatan ini juga melibatkan 3 mahasiswa, Yosephine Debbie Damayanti, Dinda Halimah Agrifani Mubarak, Rojaa Maysa Rohmah. Pelibatan mahasiswa dimaksudkan untuk melatih dan mengenalkan mahasiswa ke dunia  yang nantinya akan menjadi lahan dalam menerapkan ilmu yang digeluti selama kuliah.
Pemilihan video pembelajaran  sebagai bahan pelatihan , tidak lain disebabkan karena video saat ini menjadi media yang paling populer. Berbagai kontent video dapat dengan mudah kita temui dalam berbagai platform seperti youtube, vime0, tik-tok dan lainsebagainya. Harapannya, guru dapat menjadi pengisi konten pendidikan yang merupakan konten positif, yang diharapakan mampu untuk meredam konten negar=tif di kalangan siswa.
Media pembuatan video yang dikenalkan beragam, mulai dari sejumlah aplikasi maupun software yang sudah dikenal hingga yang belum dikenal padahal fiturnya sangat lengkap, seperti halnya OBS. Kegiatan diadakan di SMA Negeri 1 Subah dan dihadiri oleh sejumlah guru yang mengampu aneka mata pelajaran.
Video pembelajaran merupakan salah satu media yang dapat digunakan guru dalam meminimalisir kesalahan konsep dan meningkatkan motivasi belajar siswa terlebih pasca pandemi, siswa cenderung lebih dekat dengan dunia digital. Peserta pengabdian pun sadar bahwa apabila hanya mengandalkan video yang sudah ada di internet, maka ketersediaannya pun terbatas dan belum tentu cocok dengan karakteristik siswa.Â
Tidak hanya itu, peserta juga belum mengenal terkait dengan aplikasi OBS dan juga apa saja kriteria video pembelajaran yang baik bagi siswa, sehingga kegiatan yang ada dapat dikatakan sebagai pengalaman baru yang tentu saja berguna untuk meningkatkan kualitas mengajar.Â
Hasil akhir dari pelatihan ini ialah video pembelajaran yang diproduksi secara berkelompok. Video pembelajaran yang telah dibuat kemudian diberikan masukan dan juga tanggapan dari tim pengabdian untuk dapat dijadikan perbaikan bagi video pembelajaran yang akan dibuat selanjutnya.Â
Peserta memiliki antusiasme yang tinggi untuk membuat video pembelajaran yang lain karena konsep yang ingin diajarkan kepada siswa lebih jelas, terarah, dan dapat disesuaikan dengan gaya mengajar guru masing-masing pelajaran. Humas SMA Negeri 1 Subah, Bapak Wawan, sangat mengapresiasi kegiatan pengabdian ini dan berharap seluruh peserta dalam kegiatan ini dapat semakin inovatif dan juga kreatif dalam memproduksi video pembelajaran, sehingga miskonsepsi siswa dapat diminimalisir serta minat belajar siswa dapat mengalami peningkatan. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H