[caption id="attachment_194632" align="aligncenter" width="562" caption="Warga Kebumen dan sekitarnya padati Pantai Rowo untuk hiburan (harjasaputra)"][/caption] Bulan puasa sudah berlalu, lebaran pun sudah bergeser. Setelah sebulan lebih menjalani ibadah puasa dan dilengkapi dengan saling maaf-memaafkan kini giliran mencari hiburan bagi keluarga. Warga Kebumen dan sekitarnya, sejak H+1 sampai puncaknya nanti hari Minggu (H+7) banyak pergi mencari hiburan. Salah satunya ke Pantai Rowo. Pantai yang berlokasi di Desa Lembu Purwo, Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumenini memiliki keunikan tersendiri. Terutama debur ombaknya yang besar hingga menerjang pantai menjadi ciri khasnya. Ombak tersebutlah yang membuat para pengunjung menjerit kegirangan karena momen yang ditunggu muncul, yaitu di saat berkumpul di pantai dan ombak menerpa mereka. Bahkan ombak ketika menerpa pantai tanpa diduga bisa menggusur para pengunjung ke tengah lautan. Hal itu karena pasir pantai membentuk dataran tinggi sehingga ketika air menerpa, akan membawa apa saja yang ada di pantai. Agak membahayakan memang, tapi di situlah keunikannya. Ini dimanfaatkan untuk saling berpegangan tangan antar anggota keluarga agar di saat ombak datang mereka tidak terbawa ke tengah lautan. [caption id="attachment_194640" align="aligncenter" width="559" caption="Gusuran ombak yang menggulung pengunjung menjadi keunikan tersendiri (harjasaputra)"]
[/caption] Tak hanya itu, Ditambah lagi pasir hitamnya yang halus menyilaukan mata di saat diterpa sinar matahari. Pasir hitam ini tidak hanya terhampar di sekitar pantai tapi juga menggunung dan membentuk bukit: bukit pasir, yang jika dilihat sekilas dari kejauhan mirip padang pasir. [caption id="attachment_194641" align="aligncenter" width="598" caption="Pasir menggunung membentuk padang pasir hitam (harjasaputra)"]
[/caption] [caption id="attachment_194642" align="aligncenter" width="605" caption="Hamparan pasir dengan rimbunnya pepohonan (harjasaputra)"]
[/caption] Ugi dan sekeluarga, yang kesehariannya kerja di Jakarta sebagai buruh pabrik mengatakan, bahwa ia sejak kecil selalu mengunjungi pantai ini karena rumahnya tak jauh hanya terpisah satu desa. Ia pun menuturkan bahwa pasir-pasir yang ada di Pantai Rowo ini kini menjadi rebutan. Para investor banyak yang hendak menambang pasir ini karena kualitasnya yang sangat bagus, bahkan kabarnya mengandung kadar besi yang tinggi. "Tapi warga di sekitar pantai tak mengizinkan karena bukit pasir ini berfungsi bukan hanya untuk wisata tapi penahan arus ombak jika nanti ada gelombang tsunami. Wah, jika ini kemudian ditambang pasti hilang. Nyawa penduduk sekitar jadi taruhannya", jelas Ugi. Saya dan sekeluarga pun yang kebetulan mampir di dekat pantai tersebut untuk antar saudara tergiur untuk ikut merasakan debur ombak Pantai Rowo ini. Ternyata memang mengasyikan. [caption id="attachment_194643" align="aligncenter" width="602" caption="Tergusur ombak..asyiik (harjasaputra)"]
[/caption] [caption id="attachment_194645" align="aligncenter" width="610" caption="Sepasang kekasih menghalau ombak (harjasaputra)"]
[/caption] Hal yang penting lagi, selain berbagai keindahan alamnya, masuk ke Pantai Rowo pun tak dipungut biaya alias gratis. Maka wajar ratusan warga Kebumen memadati tempat ini karena tempat hiburan yang indah sekaligus tak menguras kantong. Hanya saja, di pantai ini sangat susah mencari air bersih yang tak asin, karena sekelilingnya adalah pasir sehingga jika menggali ke dalam pun yang dapat adalah air laut. Pemandian untuk membersihkan dari dari pasir pantai pun airnya asin, jadi harus mandi lagi setibanya di rumah. Jika tidak, maka badan akan gatal karena keringat bercampur garam.**[harjasaputra]
Pesta Rakyat dan kemeriahan hari raya dari Kompasianer lain kunjungi di sini.Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Sosbud Selengkapnya