Mohon tunggu...
Harja Saputra
Harja Saputra Mohon Tunggu... profesional -

http://www.harjasaputra.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Klarifikasi Atas Komentar di Tulisan "Mau Bela Tukang Sate yang Hina Jokowi?"

30 Oktober 2014   18:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:09 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Tulisan ini untuk klarifikasi atas komentar-komentar saya pada tulisan berjudul "Mau Bela Tukang Sate yang Hina Jokowi?" Agar tidak terjadi salah pemahaman.

Pertama, saya luruskan satu hal yang sangat  penting. Banyak orang yang berpendapat bahwa foto yang diadukan adalah terkait penghinaan terhadap Presiden. Ini salah total. Kenapa? Karena sesuai dengan keterangan dari yang mengadukan, bahwa foto itu diupload pada masa Pilpres. Otomatis Jokowi belum jadi presiden waktu itu. Jadi foto yang diadukan itu tidak terkait dengan "Penghinaan pada Presiden". Ini harus clear dulu.

Kenapa ini penting? Agar tidak melebar kemana-mana. Karena penghinaan terhadap presiden ada Pasal sendiri. Entah kenapa penulis artikel itu mengatakan "Silahkan salah-salahkan saya. Kalau salah pantas dimajukan ke muka hukum".

Saya tidak paham arahnya kemana. Pertanyaannya: apakah setiap kesalahan harus dimajukan ke muka hukum? Pelanggaran hukum mungkin iya. Tetapi tidak setiap kesalahan harus dimajukan ke muka hukum. Anak sekolah salah menjawab pertanyaan misalnya, apakah harus dimajukan ke muka hukum?

Saya mengatakan salah adalah ketika penulis artikel itu berkomentar: "...karena menyangkut Presiden, kalau menyangkut bukan siapa-siapa dan tidak berpengaruh pada negara, siapa pula mau bahas.." Yang saya tebalkan itu yang saya sebut salah. Seperti argumen saya di atas. Kalau tidak mau terima disalahkan ya tidak apa-apa. Saya tidak gila hormat untuk dibenarkan.

Kedua, kenapa saya bertanya: mana gambarnya? No pics hoax. Sengaja saya tanya itu karena kita membahas masalah gambar yang diupload. Banyak yang berkomentar bahwa kalau diupload di sini akan diberangus oleh Admin. Itu bisa diatasi dengan menutup bagian yang dianggap tidak layak dilihat. Kita bicara suatu objek, maka kita harus tahu objeknya. Jangan sampai membahas sesuatu tetapi kita tidak tahu buktinya. Kalau masalah hukum ya biarkan itu masalah hukum. Tetapi kalau membahas apakah gambar itu masuk unsur pornografi atau tidak dalam sebuah diskusi, menghadirkan objek yang dibahas adalah suatu keharusan.

Ketiga, komentar-komentar saya tidak ada niat sedikit pun untuk memojokkan. Sebaliknya, banyak komentar-komentar yang sengaja menyudutkan saya di tulisan itu: mudah-mudahan saya bukan PKS atau FPI dan lain-lain. Lho, apa hubungannya pertanyaan saya dengan PKS atau FPI? Silahkan lihat komentar-komentar saya di tulisan itu. Apakah ada unsur menyudutkan? Apakah tidak boleh komentar yang tidak sejalan? Apakah komentar harus yang mengiyakan saja? Aneh sekali.**[harjasaputra]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun