Di Lombok Utara ini agama dan adat dijunjung tinggi. Satu fenomena dan kekayaan bagi Indonesia yang kita miliki. Di kampung saya, di wilayah Jawa Barat, dulu masih kental dengan upacara-upacara adat. Namun sejak maraknya gerakan purifikasi dari orang-orang tertentu, kini semua nyaris hilang. Entahlah, saya tak mau membahas lebih jauh tentang itu.
Masjid, khusus bagi masyarakat Lombok, memiliki arti khusus. Lombok dikenal dengan sebutan negeri seribu masjid. Masjid berfungsi bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga ikon budaya dan merepresentasikan nilai dari masyarakat itu sendiri. Misalnya, ada nilai yang berkembang di masyarakat Lombok bahwa rumah penduduk tidak boleh lebih mewah dari masjid di sekitarnya. Tak aneh jika masjid mewah di Lombok gampang ditemui.Â
Terhadap bencana yang menimpa masjid di Karang Pangsor ini, juga terhadap masyarakat yang kehilangan rumah dan hartanya, kita semua ikut berduka. Ketika alam sudah bicara tak ada seorang pun yang dapat menghalangi. Datangnya bencana alam tak bisa diprediksi. Bisa menghampiri siapa saja, di mana saja, dan kapan saja.Â
Mudah-mudahan bagi yang tertimpa musibah ditabahkan dan dapat kembali beraktivitas secara normal. Perlu peran dari semua pihak untuk saling membantu.Â
Selain itu, semoga masjid Jami'ul Jama'ah yang rusak itu dapat dibangun kembali. Di balik bencana pasti ada hikmah. Tuhan rindu terhadap kebersamaan masyarakat tiga agama dalam membangun rumah-Nya.**[harjasaputra]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H