[caption id="attachment_342808" align="aligncenter" width="413" caption="Ia yang menghibur kita (harjasaputra)"]
Ibu jua-lah yang setia menggendong di saat kaki kita belum mampu berjalan. Menghibur dan mendendangkan nyanyian meskipun ia tahu tidak bisa bernyanyi, tetapi untuk anaknya ia lakukan semua hal.
[caption id="attachment_342809" align="alignnone" width="604" caption="Ibu selalu ada di saat bahagia (harjasaputra)"]
[caption id="attachment_342810" align="alignnone" width="610" caption="Menemani kebahagiaan (harjasaputra)"]
Apalagi di saat bahagia, ibu adalah sumber kebahagiaan. Karena ibu bersedia membuat anak-anaknya bagaimana bisa tersenyum. Diajak jalan-jalan ke tempat hiburan atau sebatas membawa ke depan pintu dengan bercerita.
[caption id="attachment_342811" align="alignnone" width="635" caption="Tangan ibu yang tak asing bagi kita (harjasaputra)"]
[caption id="attachment_342812" align="alignnone" width="638" caption="Ibu dan bayi selalu bersama (harjasaputra)"]
[caption id="attachment_342813" align="alignnone" width="632" caption="Ibu juga yang tak kunjung lelah berjuang untuk anaknya (harjasaputra)"]
Ibu dan anaknya selalu bersama. Selalu ada ikatan batin jika kemudian berpisah, karena antara ibu dan anak terdapat relasi penciptaan yang tidak dapat dipisahkan. Tak salah jika disebutkan "hormatilah ibumu. Mintalah restu darinya, jika ia restu maka Aku pun restu", seru Tuhan melalui Nabi-Nya.
"Kasih ibu kepada beta tak terkira sepanjang masa. Hanya memberi tak harap kembali." Selamat hari Ibu.**[harjasaputra]
[caption id="attachment_342855" align="alignnone" width="598" caption="Sekali-kali merasakan susahnya jadi ibu..(Widianto H. Didiet)"]