Mohon tunggu...
Harja Saputra
Harja Saputra Mohon Tunggu... profesional -

http://www.harjasaputra.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Kesalahan Fatal Tiga Media Mainstream dalam Pemberitaan Asumsi Makro RAPBN-P 2015

25 Desember 2014   18:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:28 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Validitas dan akurasi dalam suatu berita atau tulisan sangat penting. Bukan saja bagi penulis (entah itu wartawan, blogger, maupun peneliti) tapi juga bagi pembaca. Jangan percayai suatu berita begitu saja, karena suatu berita meskipun dari media mainstream boleh jadi keliru. Bandingkan dengan berbagai sumber sehingga kita mempunyai alternatif berita yang valid.

Pagi ini (25/12) saya membaca berita dari beberapa media online: kompas.com, bisnis.com dan kontan.co.id terkait "Asumsi Makro RAPBN-P 2015" yang dikutip dari pernyataan Menteri Keuangan. Sumber beritanya sama, yaitu keterangan Menteri Keuangan, namun daya tangkap dari wartawan yang menuliskan berita antara ketiga media itu berbeda. Jika berbeda dalam arti penyampaian kalimat mungkin bisa diterima, tetapi ini menyangkut masalah angka, dalam hal ini besaran asumsi makro, kok bisa berbeda. Angka 70 dollar/barel ditulis dengan 170 dollar/barel jelas sangat fatal. Atau sebaliknya.

Berikut ini adalah beberapa kekeliruan fatal berita dari ketiga media tersebut:

[caption id="attachment_343284" align="aligncenter" width="560" caption="Berita mengenai asumsi makro dari Kompas.com (link http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/12/24/200024626/Tetapkan.RAPBN-P.2015.Pemerintah.Ubah.Asumsi.Makro)"][/caption]

Ada kejanggalan dari berita yang dimuat Kompas.com ini: yaitu disebutkan bahwa angka asumsi makro untuk Harga Minyak Mentah sebesar 170 USD/barel. Benarkah angka itu? Janggal sekali, karena harga minyak mentah pada APBN 2015 saja hanya 105 USD/barel. Meningkatnya terlalu tinggi. Hal itu juga karena pertimbangan harga minyak mentah dunia saat ini di kisaran harga 60-an USD/barel. Jelas, kita bisa menilai berita ini salah total.

[caption id="attachment_343285" align="aligncenter" width="611" caption="Berita bisnis.com yang memberitakan statemen serupa (link http://finansial.bisnis.com/read/20141224/9/385798/asumsi-rapbn-p-2015-pertumbuhan-ekonomi-tetap-58)"]

1419478728604369069
1419478728604369069
[/caption]

Berita di Bisnis.com di atas ada yang janggal juga:

Pertama, memuat perbedaan harga minyak mentah dengan yang diberitakan oleh Kompas.com. Jika di Kompas.com disebutkan 170 USD/barel, di bisniscom disebutkan 70 USD/barel. Mana yang benar? Bandingkan dengan berita-berita lain, saya yakin 70 USD/barel yang benar.

Kedua, memuat nilai tukar rupiah terhadap dollar sebesar 11.200 / USD. Angka ini janggal, karena pada APBN 2015 saja sudah dipatok di harga 11.900 sementara trend mata uang rupiah saat ini mengalami penurunan terhadap dollar.

[caption id="attachment_343286" align="aligncenter" width="612" caption="Berita kontan.co.id tentang statemen serupa (link http://nasional.kontan.co.id/news/ini-sejumlah-asumsi-makro-rapbn-perubahan-2015)"]

14194790491721159793
14194790491721159793
[/caption]

Berita di Kontan.co.id di atas pun ada yang janggal. Berbeda dengan berita di media-media lain, apalagi jika dibandingkan dengan kedua link berita di atas. Di kontan, diberitakan bahwa harga minyak mentah adalah sebesar 105 USD/barel, sama dengan APBN 2015. Benarkah angka ini? Sementara di media lain disebutkan 70 USD/barel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun