Mohon tunggu...
Hariyanto Imadha
Hariyanto Imadha Mohon Tunggu... wiraswasta -

A.Alumni: 1.Fakultas Ekonomi,Universitas Trisakti Jakarta 2.Akademi Bahasa Asing "Jakarta" 3.Fakultas Sastra, Universitas Indonesia,Jakarta. B.Pernah kuliah di: 1.Fakultas Hukum Extension,UI 2.Fakultas MIPA,Universitas Terbuka 3.Fakultas Filsafat UGM C.Aktivitas: 1.Pengamat perilaku sejak 1973 2.Penulis kritik pencerahan sejak 1973

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Transportasi: Bus TransJakarta Sebaiknya Diganti Trem Paris

6 Mei 2013   09:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:02 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1367806684776079520

JAKARTA sebagai ibukota dengan jumlah penduduk yang begitu banyak, tentu membutuhkan sarana transportasi umum yang memadai. Di samping sedang dimulainya pembangunan MRT dan menyusul monorail juga telah tersedia bus Transjakarta, bus kota, Kopaja dan Metromini. Namun, keberadaan bus TransJakarta tergolong masih memiliki beberapa masalah. Antara lain, lajur busway yang sering diserobot kendaraan lain. Juga, bus tersebut punya andil terciptanya polusi udara yang mengganggu kesehatan. Bus TransJakarta juga mengkonsumsi BBM yang merupakan energi yang tidak bisa diperbarui. Apalagi kalau BBM/BBG-nya impor, tentu akan membebani APBN/APBD. Lagipula, bisa diprediksikan nasib bus-bus tersebut akan sama dengan pendahulunya, yaitu bus PPD yang akhirnya banyak yang rusak.

Atas dasar itu, ada baiknya, apabila bus-bus tersebut telah berusia uzur sekitar 10-15 tahun, atau secara teknis maupun ekonomis tak layak operasional, sebaiknya diganti saja dengan trem baris dan lajur busway diubah menjadi lajur tramway. Kelebihan trem Paris yaitu bebas dari polusi atau ramah lingkungan. Lajur yang menggunakan rel harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak bisa dilalui kendaraan lain kecuali pada ruas-ruas tertentu terutama di persimpangan. Di samping itu, usia teknis dan ekonomis trem Parus lebih lama. Bentuknya juga artistik dan nyaman. Kelebihan lain yaitu, trem Paris memiliki daya angkut yang lebih besar.Tentunya ada rel yang menghubungkan ke salah satu setasiun kereta api supaya jika terjadi kerusakan, trem Paris tersebut bisa dibawa ke bengkel milik PT KAI (tentu ada kerja sama). Karena lantai trem Paris rendah, maka perlu modifikasi pintu di halte bus TransJakarta. Juga, perlu tingkat kedisiplinan yang tinggi pada pengemudi untuk hanya berhenti pada halte. Juga, perlu didukung pusat sistem pemantauan dan pengendalian trem.

Dengan adanya trem Paris yang melalui rel, maka laju trem akan lebih stabil dibandingkan dengan bus TransJakarta. Trem Paris sudah lama diberlakukan di Paris dan merupakan transportasi masal yang menarik dan nyaman. Kalau Paris bisa mengelola trem Paris, tentunya Provinsi DKI Jakarta pasti juga lebih mampu lagi. Betapupun juga, trem Paris lebih memiliki banyak kelebihan dibandingkan bus-bus TransJakarta.

Sumber foto: commons.wikimedia.org

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun