Mohon tunggu...
Hariyanto Imadha
Hariyanto Imadha Mohon Tunggu... wiraswasta -

A.Alumni: 1.Fakultas Ekonomi,Universitas Trisakti Jakarta 2.Akademi Bahasa Asing "Jakarta" 3.Fakultas Sastra, Universitas Indonesia,Jakarta. B.Pernah kuliah di: 1.Fakultas Hukum Extension,UI 2.Fakultas MIPA,Universitas Terbuka 3.Fakultas Filsafat UGM C.Aktivitas: 1.Pengamat perilaku sejak 1973 2.Penulis kritik pencerahan sejak 1973

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mencegah Terjadinya Tawuran Antar Pelajar

25 September 2012   00:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:46 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

TAWURAN antar pelajar sudah terjadi puluhan tahun yang lalu, terutama di kota-kota besar, lebih terutama lagi di kota Jakarta. Mereka kebanyakan mempersenjatai diri dengan senjata tajam dan senjata tumpul. Paling sering mereka saling lempar batu. Bahkan ada yang terluka ataupun tewas. Lantas sering ada pihak yang saling menyalahkan antara pihak sekolah, orang tua dan pemerintah. Tidak pernah ada solusi pencegahan.

Mengingat polri merupakan institusi penegak ketertiban dan keamanan, barangkali ada baiknya membentuk sistem pencegahan dini tawuran antarpelajar. Yaitu membentuk tim pencegahan tawuran antarpelajar terdiri polri bermotor yang mengadakan patroli saat menjelang bubaran sekolah terutama di sekolah-sekolah yang rawan tawuran. Begitu ada indikasi akan terjadinya tawuran, segera polri mengirim personilnya dalam jumlah yang memadai.

Untuk keperluan itu memang perlu dibentuk sistem yang efektif. Terutama pemasangan CCTV di dekat atau di sekitar sekolah yang rawan tawuran. Tak kalah pentingnya polri memberikan pengarahan langsung ke pelajar di sekolah. Menanamkan pengertian bahwa pelaku kekerasan termasuk tindakan pidana yang bisa dijatuhi sanksi hukum. Pihak sekolahpun perlu mengajak pihak orang tua pelajar agar mampu mengendalikan perilaku putra-putrinya. Dan semua sekolah sudah memiliki nomor telepon polisi yang berwenang menangani tawuran.Masyarakatpun perlu mengetahui nomor polisi pengaduan apabila terjadi atau akan terjadi tawuran antar pelajar. Perlu juga polri dan pihak sekolah mewajibkan para pengajar dan pelajar memasukkan nomor telepon polisi di ponsel masing-masing. Tampaknya, sistem demikian belum ada. Semoga terealisasi.(Hariyanto Imadha).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun